Kunker di Lombok, Menpar Hadiri Creative Dialogue Festival Bau Nyale

Kunker di Lombok, Menpar Hadiri Creative Dialogue Festival Bau Nyale - GenPI.co

LOMBOK - Menteri Pariwisata Arief Yahya menghadiri Creative Dialogue, Kamis (21/2). Kegiatan ini adalah rangkaian Festival Pesona Bau Nyale. Creative Dialogue berlangsung di Selasar Bazaar Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Di kesempatan ini, Menpar memberikan apresiasi NTB yang menjadi provinsi pertama yang me-launching event pariwisata pada tahun 2019.

Menpar Arief Yahya menilai, unsur 3A (Atraksi, Aksesibilitas dan Amenitas) di NTB sudah mumpuni. Khusus atraksi misalnya, terdapat 18 event pariwisata di NTB yang di antaranya terdapat 4 event yang masuk 100 Top Event Nasional. Yaitu Festival Pesona Bau Nyale, Festival Pesona Tambora, Pesona Khazanah Ramadhan, dan Festival Pesona Moyo.

"Untuk atraksi sudah tidak perlu diragukan lagi. NTB bahkan punya 4 event yang masuk 100 Top Event Nasional dengan kurasi yang sangat ketat," ujar Menpar Arief Yahya, Kamis (21/2).

Untuk aksesibilitas, NTB sudah kuat. NTB sudah punya penerbangan internasional dari Lombok ke Singapura dan Kuala Lumpur menggunakan maskapai Silk Air dan Air Asia. Sementara penerbangan domestik ada dari Lombok menuju Makassar, Surabaya, Bandung, Jakarta, Banjarmasin, Yogyakarta, Bali dengan maskapai Lion Air, Garuda Indonesia, Citilink dan Batik Air.


"Akses penyeberangan udara dan laut dari Bali ke Lombok dari Padang Bai ke Gili Trawangan dan Lembar juga sudah oke. Begitu juga penyeberangan udara dari Lombok ke Sumbawa dan Sumbawa Besar dengan maskapai Wings Air dan Garuda Indonesia," bebernya.

Khusus amenitas, ini yang masih menjadi pekerjaan yang diselesaikan. Pasca gempa bumi di NTB, Tim Kerja Pemulihan Promosi dan Destinasi NTB terus mendata kelaiakan amenitas di NTB dalam menunjang pariwisata.

Dampak bencana terhadap pariwisata NTB memang cukup berat. Potensial kehilangan wisatawan asing total nasional sekitar 100 ribu (Bandara Internasional Lombok 10.000, Bandara Ngurah Rai 80.000, pintu lain: 10.000). Dalam kondisi normal, rata-rata Wisman ke Lombok adalah 430 wisman per hari atau sama dengan 13.000 per bulan.

"Setelah kejadian gempa hanya 100 wisman per hari, atau sama dengan 3.000 wisman per bulan. Sehingga terjadi penurunan 10.000 wisman," tutur Menpar Arief Yahya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya