Jaman Dulu, Cap Go Meh Adalah Festival Lampion Kalangan Kerajaan

Jaman Dulu, Cap Go Meh Adalah Festival Lampion Kalangan Kerajaan - GenPI.co
Lampion kerap menjadi hiasan saat perayaan Cap Go Meh.

Imlek identik dengan Cap Go Meh. Lima belas hari setelah imlek, masyarakat Tionghoa menyelenggarakan perayaan ini. Pada momen itu, persembahan berupa kue keranjang menjadi persembahan sebagai ungkapan syukur dan memohon keselamatan

Saat ini, perayaan Cap Go Meh diwarnai dengan festival budaya. Demikian pula di tempat asalnya, daratan Tingkok, ribuan tahun lalu. Dilansir dari tionghoa.info, dahulu Cap Go Meh disebut Festival Yuanxiao atau festival Shangyuan. Perayaan itu dilakukan untuk memberi penghormatan terhadap Dewa Thai Yi, penguasa tertinggi di langit yang diyakini pada zaman Dinasti Han (206 SM-221M).

Cap Go Meh pun dilakukan secara tertutup untuk kalangan istana dan belum dikenalkan pada masyarakat awam. Penyelenggaraannya dilakukan pada malam hari.  Lampu warna-warni dan lampion disediakan dalam jumlah besar, sebagai tanda sebuah kesejahteraan bagai anggora keluarga. Perayaan ini kerap disebut dengan festival Lampion. Setelah pemerintajan Dinasti Han, barulah perayaan Cap Go Meh dikenalkan kepada masyarakat.

Pertunjukan barongsai dan liong selalu hadir dalam perayaan Cap Go Meh. Sementara masyarakat berkumpul untuk larut dalam permainan dan makan onde-onde. Sepanjang perayaan pun akan diramaikan oleh kehadiran kembang api dan petasan. B

arongsai sendiri merupakan sebuah simbol kebahagiaan, kegembiraan dan kesejahteraan. Sedangkan Liong dianggap sebagai simbol kekuasaanatau kekuatan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya