Kisah Ivone Nikmati Cap Go Meh di Singkawang

Kisah Ivone Nikmati Cap Go Meh di Singkawang - GenPI.co

Guys, kalo lagi hoki emang nggak bakal kemana-mana. Si Ivone Suryani ini misalnya. Anggota GenPI cabang Sumatera Selatan ini seolah mendapat durian runtuh setelah fotonya memenangi lomba yang diadakan Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Nasional. Hadiahnya adalah traveling ke Singkawang. Nah, yang bikin Yvone makin senang adalah waktu traveling berbarengan dengan penyelenggaraan Cap GO Meh 2018. Ia tinggal duduk manis aja lantaran semua biaya traveling beserta akomodasinya ditanggung penyelenggara lomba.

Dari Palembang, Ivone terbang ke Singkawang pada 28 Februari 2018. Di Bandara Internasional Supandi, Pontianak, beberapa orang dari GenPI sudah siap untuk mengantarnya ke Singkawang. Perjalanan darat selama 3 jam bagai tak terasa. Ia dan teman-teman barunya sibuk ngobrol tentang segala hal.

Langit Singkawang mulai gelap ketika Ivone dan teman-teman GenPI sampai di kota ini. Mereka langsung bergegas Kantor Walikota Singkawang, mengejar Pawai Lampion yang mulai berjalan. Suasananya ramai banget ,guys.  Masyarakat begitu antusias merayakan Cap Go Meh di sini.

Beragam penampilan ada pada iringan pawai, ada liong, barongsai, dan tidak lupa patung anjing tanah yang melambangkan shio tahun Cina saat ini. Bahkan ada peserta yang berpenampilan ala hantu Cina. Kamera pun diarahkan pad airing-iringan itu, menjepret setiap momen unik yang bisa ditangkap. Larut dalam lautan manusia yang happy menikmati suguhan yang ada, Ivone dan teman-temannya  bahkan berjalan mengikuti pawai.

Ada satu hal yang membuat Ivone  salut ketika melihat pawai ini, guys. Pasalnya pada barisan paling belakang ada dua truk sampah dan 32 petugas kebersihan yang ikut bergerak pelan mengikuti iring-iringan pawai. Petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kebersihan dan Pertamanan yang dikepalai Bapak H. Rustam Effendi ini bergerak sigap, berperan sebagai tim sapu jagat. Pawai selesai, sampah pun lenyap. Keren, kan? Harusnya daerah lain mencontoh Singkawang ya guys. Jadi selepas acara, tidak ada sampah yang bertebaran.

Parade Tatung.

Guys, acara yang juga dinanti-nanti oleh  masyarakat Singkawang maupun wisatawan adalah Parade Tatung. Parade ini adalah tradisi tahunan yang memadukan budaya Tonghoa dan Dayak. Namun pada sehari sebelumnya, ada sebuah ritual unik yang dilakukan. Namanya Ritual Cuci Jalan. Dalam ritual yang diadakan di depan Vihara Tri Dharma Bumi Raya itu, dipanjatkan permohonan  restu dari para arwah untuk menyucikan jalanan kota dari pengaruh buruk, terutama jalan-jalan yang akan dilalui para Tatung saat acara puncak.

Ivone mengaku  mengalami peristiwa ekstrim yang  saat menyaksikan Ritual Cuci Jalan itu. Ia disodori tubuh seekor anak anjing tanpa kepala, dengan darah segar yang terus mengalir, oleh seorang Tatung yang sudah kerasukan. Bau amis darah tercium. Alih-alih menjadi kapok karena takut, ia tetap berada di sekitar vihara. Baginya, ini adalah budaya yang menarik untuk diketahui.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya