Guyup dan Harmonis dalam Kreativitas Seni Ada di PBTY 2019

Guyup dan Harmonis dalam Kreativitas Seni Ada di PBTY 2019 - GenPI.co
Sultan HB X membuka pekan Budaya Tionghoa. (Foto: IDNTimes)

YOGYAKARTA - Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) memasuki penyelenggaraan tahun ke-14. Digelar tanggal 13-19 Februari 2019, PBTY 2019 menjadi ajang perhelatan seni kreativitas nusantara yang melambangkan kebersamaan di Yogyakarta yang guyub dan harmonis.

PBTY XIV tahun 2019, mengangkat tema ‘Harmony in Diversity’. Dalam pembukaannya, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X berharap Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) dapat menjadi peristirahatan sejenak untuk merenung kembali bagaimana membangun semangat ke-Indonesiaan.

“Hal ini berpeluang menciptakan kedamaian, memperkokoh persatuan dan kesatuan. Mirip dengan budaya Tionghoa, dalam budaya Jawa, hakekat sifat ibu adalah mencerahkan jiwa, merekatkan persaudaraan, dan merekahkan harapan. Harapan kita sebagai bangsa, tentu agar penanda makrokosmos itu bisa dikonversi menjadi kaidah penuntun hidup dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa,” ujar Sri Sultan.

Sri Sultan menuturkan, harapan itu tidak hanya dimaknai sekedar pada ajaran kebaikan semata, tetapi hendaknya bisa dibunyikan menjadi ujaran kebaikan yang menyejukkan bagi sesama anak bangsa. Apalagi saat ini bangsa Indonesia sedang terlanda oleh hawa panas perpolitikan nasional yang bisa berpotensi menjadi disintegrasi sosial.

“Jika budaya adalah ciri suatu bangsa, dan ciri-cirinya diperoleh lewat proses belajar dan interaksi, maka proses itu adalah proses integratif dalam hidup yang penuh toleransi. Ini telah kita kukuhkan sejak Sumpah Pemuda. Kurun waktu 90 tahun lebih kiranya cukup untuk mengentalkan suatu identitas kemajemukan budaya, di mana identitas budaya Tionghoa menjadi salah satu unsur pembentuknya,” terangnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Panitia PBTY XIV tahun 2019 Tri Kirana Muslidatun mengungkapkan, PBTY 2019 sendiri merupakan perhelatan seni kreativitas nusantara yang melambangkan kebersamaan di Yogyakarta yang guyub dan harmonis.

"Tahun ini PBTY tembus menjadi event terbesar di Indonesia, masuk di Pesona Indonesia dan diprogramkan masuk ke Wonderful Indonesia," ujar Tri Kirana.

Ia menjelaskan, yang istimewa, bila biasanya hanya ada satu naga dalam karnaval, tahun ini akan ada tiga naga (liong) raksasa yang panjangnya sekitar 100 meter, 67 meter, dan 90 meter. Selain dari Jogja, ada tambahan satu naga dari Tangerang, dan satu dari Magelang, yang akan ditampilkan pada karnaval di Malioboro, pada Sabtu, 16 Februari 2019.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya