GenPI.co - Lembaga Survei SMRC mengumumkan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia lebih mengingat nama tokoh politik, bukan partai asalnya.
Pendiri SMRC Saiful Mujani mengatakan masyarakat pemilik hak suara lebih ingat pemimpin dan simbol partai politik, bukan ide atau platform para pejabat tersebut.
Sebagai contoh, Saiful pun memaparkan salah satu pertanyaan yang dia ajukan dalam survei itu.
BACA JUGA: Pengamat Sebut Politik Personal Masih Kuat di Indonesia, Potensi Menang Pilpres 2024?
Ketika responden ditanya “Apa yang ada di pikiran ketika disebut nama PDIP?”, ada 19 persen pemilih yang menyebut Megawati.
Lalu, ada 14,3 persen menyebut gambar banteng, 4,6 persen menyebut Joko Widodo, dan warna merah 2,8 persen. Hal-hal lain di bawah 2 persen.
BACA JUGA: Pengamat: Politik Identitas Menunjukkan Capres Lemah dan Tak Punya Program
Saiful menjelaskan bahwa untuk kasus PDIP, yang melekat di hati pemilih adalah sesuatu yang memiliki makna yang kabur seperti simbol dan nama orang, bukan ide.
“Sayangnya, elite PDIP sering bicara tentang wong cilik yang memperjuangkan aspirasi rakyat kecil, tetapi hal itu kurang terekam di benak pemilih,” ujarnya dalam program “Bedah Politik bersama Saiful Mujani” di kanal YouTube SMRC, Kamis (24/11).
BACA JUGA: Survei SMRC: Elektabilitas PDIP Menguat, Demokrat Stagnan, Partai Lain Melemah
Hal yang sama terjadi pada Partai Gerindra.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News