Mengapa Budaya Perjodohan bagi Peranakan Cina masih Ada?

Mengapa Budaya Perjodohan bagi Peranakan Cina masih Ada? - GenPI.co
Pernikahan peranakan cina ( Sumber : antara foto )

Memang benar, belajar sejarah tidak melulu dari buku dan bangku sekolah. Berkunjung ke Museum salah satunya. Salah satu informasi menarik ketika mengunjungi museum Benteng Heritage di Tangerang adalah adanya sebuah informasi mengenai "Cio Tao" yang merupakan sebuah upacara pernikahan yang berasal dari budaya Tionghoa. 

Video yang berdurasi sekitar 10 menit tersebut menceritakan tentang adat pernikahan China. Makna sesungguhnya dari Cio Tao bukanlah sebuah perkawinan biasa, namun sebuah perkawinan yang melalui proses perjodohan. 

Meskipun sekarang sudah jarang lagi ditemukan sebuah perjodohan, tapi Cio Tao masih sering digunakan oleh sejumlah keturunan Tionghoa. 

Dalam upacara Cio Tao, pengantin menggunakan gaun pengantin khas Cina yang sudah beralkuturasi dengan budaya Batawi seperti penggunaan mahkota kepala, dan baju berwarna putih yang konon, menurut orang Cina bahwa putih melambangkan kematian sedangkan menurut budaya Betawi, putih berarti suci dan bersih. 

Baca Juga : Yuk, Mengenal Lebih Dekat Peranakan Cina Benteng di Tangerang

Sebelum kedua mempelai dipertemukan, mereka didampingi oleh mak comblang mereka masing-masing. Pengantin perempuan ditutup wajahnya menggunakan kain yang nantinya akan digulung dan dibuka oleh pengantin laki-laki. 

Konon, sebelumnya mereka belum pernah bertemu dan saat pengantin laki-laki membukanya adalah pertama kalinya dia melihat paras sang istri dan harus menerimanya. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya