GenPI.co 
Kebun teh di Indonesia tidak hanya terdapat di Pulau Jawa, melainkan terdapat juga perkebunan teh yang tertua di Indonesia yakni berada di Pulau Sumatera, tepatnya di Perkebunan Teh Kayu Aro di Provinsi Jambi.
Perkebunan teh Kayu Aro di Indonesia sejak 1925 dan didirikan oleh perusahaan Belanda bernama Namlodee Venitchaat Handle Verininging Amsterdam pada tahun 1925 Pada tahun 1959.
Berdasarkan PP No. 19 perkebunan ini diambil alih oleh pemerintah Indonesia dan pengelolaannya diserahkan kepada PTPN VI yang mempekerjakan 1.764 orang.
Jika dari Ibukota Provinsi di Jambi, perkebunan ini dapat ditempuh dalam waktu 9 Jam, perjalanannya memang panjang namun akan terbayar oleh keindahan perkebunan teh yang pernah dijadikan latar belakang beberapa FTV.
Konon, Ratu-ratu Belanda sejak masa Ratu Wilhelmina sampai sekarang sangat menyenangi teh dari perkebunan Kayu Aro dan sampai kini pun teh dari Kayu Aro masih diekspor ke berbagai negara di Eropa.
Di indonesia sendiri teh hitam dari Kayu Aro banyak dibeli oleh perusahaan teh untuk digunakan sebagai campuran dalam produk teh mereka.
Bukan hanya yang tertua di Indonesia dan kegemaran Ratu Belanda, perkebunan teh di kaki Gunung Kerinci ini juga memiliki satu keistimewaan lain, yaitu merupakan Perkebunan teh tertinggi kedua di dunia setelah Darjeeling India.
Kebun seluas 2.5 hektar ini berada di ketinggian mulai dari 1.4 sampai 1.7 meter dari permukaan laut.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
