Kartini Zaman Now, Iptu Natalia Jauh Dari Anak demi Negara

21 April 2021 21:55

GenPI.co - Iptu Natalia Dwiniscahyaningtyas layak mendapatkan label sebagai Kartini Zaman Now.

Kodrat sebagai perempuan tetap membuat Natalia mengejar cita-cita mulia selayaknya pria.

BACA JUGA: Pesan Edukatif Puan Maharani di Hari Kartini, Wanita Harus Simak!

Sebagai polisi wanita (polwan), Natalia juga memiliki suka dan duka ketika mengabdikan diri untuk negara.

Salah satunya ialah berjauhan dengan anak. Natalia saat ini bertugas di Divisi Humas Mabes Polri, Jakarta.

Sementara itu, anaknya di Bandung, Jawa Barat. Natalia juga terpisah dengan suaminya, Lettu Bimo Priyo, yang bertugas sebagai penerbang Angkatan Udara di Makassar.

Meskipun demikian, Iptu Natalia tetap tegar dan menjalankan tugas dari negara dengan baik.

"Itu bagian dari tugas sebagai abdi negara. Kami harus siap ditempatkan di mana saja. Kami sama-sama perwira. Jadi, beban tugas kami lebih berat," kata Natalia kepada GenPI.co, Kamis (21/4).

Iptu Natalia mengaku sempat berkumpul bersama suami saat anak pertamanya lahir pada 14 Januari 2021.

Namun, momen bahagia tersebut tak bisa dirasakan lebih lama oleh keduanya.

Sebab, Lettu Bimo mendapat surat penugasan tepat seminggu sebelum Iptu Natalia menghabiskan cuti melahirkan.

Sebagai abdi negara, suaminya pun harus meninggalkan Iptu Natalia dan anak perempuannya.

"Harapan saya, ya, suami saya masih di Bandung. Namun, Tuhan punya rencana lain," jelas Natalia.

Iptu Natalia menyadari dirinya seharusnya mengasuh, menyusui, dan memberikan perhatian yang ekstra untuk buah hatinya.

Namun, demi tugas negara yang diemban, dia harus rela menitipkan bayinya ke ibunya.

"Itu hal yang sangat susah. Sebab, ibu harus mengasihi dan dia harus minum susu di botol. Semua itu membuat air mata banjir," imbuh, lantas menangis.

Pada Hari Kartini yang jatuh hari ini, Rabu (21/4), Natalia juga menyampaikan pesan untuk para perempuan di Indonesia.

BACA JUGA: 5 Promo Makanan Menarik di Hari Kartini, Pas Untuk Buka Puasa!

Menurutnya, perempuan harus melakukan sesuatu yang lebih dan bermanfaat bagi lingkungan sekitar.

"Kata orang Jawa, perempuan itu cuma masak, macak, dan manak. Kita harus melakukan sesuatu yang lebih karena sudah memasuki masa emansipasi yang diperjuangkan Ibu Kartini," ujar Natalia. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng Reporter: Andi Ristanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co