Pakar Kelautan Bicara, Kondisi KRI Nanggala-402…

24 April 2021 07:25

GenPI.co - Hilangnya KRI Nanggala-402 sejak Rabu (21/4) lalu mendapat perhatian dari Pakar Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Wisnu Wardhana.

Dia pun mengalisis kemungkinan yang terjadi pada kapal selam itu di bawah kedalaman laut.

BACA JUGA: 21 KRI dan 4 Negara Sahabat Merapat! KRI Nanggala harus Ditemukan

Menurutnya, ceceran oli yang ditemukan beberapa waktu lalu kemungkinan berasal dari KRI Nanggala-402.

"Ceceran minyak yang ditemukan itu bisa jadi berasal dari KRI Nanggala-402, karena desain konstruksi ada yang namanya tangki pemberatan atau ballast tank," ujar dia, Kamis (22/4).

Dia menyebut, oli tersebut bisa jadi merupakan indikasi terjadi kerusakan pada tangki pemberatan tersebut karena dipaksa menyelam melebihi kemampuannya. 

Menurut Wisnu, KRI Nanggala-402 kemungkinan hanya bisa menyelam hingga kedalaman 380 meter. 

Jika masuk lebih dalam, maka tangki pemberatnya mengalami tekanan. 

"Ada gaya hidrostatik dari air yang meremas kapal selam. Kalau sampai ada oli dan cairan minyak di permukaan air itu indikasi tangki pemberatnya rusak," kata dia.
 
Wisnu juga membeber analisisnya mengenai ketidakmampuan regu penolong untuk melakukan komunikasi dengan KRI Nanggala-402.

Menurutnya, kapal selam umumnya kapal selam dilengkapi dengan dua sistem komunikasi. 

BACA JUGA: Merinding! Moeldoko Ungkap Fakta Mengejutkan Soal KRI Nanggala

Yang pertama adalah radar komunikasi yang dipakai di atas permuakaan laut.  Sistem ini dikatakan relatif stabil.

Sementara yang kedua adalah menggunakan sistem sonar yang dirambatkan melalui media air. 

"Kalau di air komunikasinya tergantung karakter air. Misalnya, arus tinggi maka mengikuti arusnya," ucap Wisnu.

Ada dua kemungkinan KRI Nanggala tidak dapat dikontak saat berada di bawah air. Bisa jadi karena media air yang resultannya nol atau peralatan teknisnya rusak.(JPNN/GenPI)

BACA JUGA: 2 Kementerian Dilebur, Agenda Besar Menunggu, Oh Ternyata...

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co