Merapi Keluarkan 3 Kali Awan Panas dan 8 Guguran Lava

03 Mei 2021 23:10

GenPI.co - GenPI.co – Gunung Merapi mengalami tiga kali awan panas guguran dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter pada Senin (3/5).

Selain itu teramati delapan kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter ke arah barat daya pada peride pengamatan pukul 00.00 sampai 06.00 WIB.

BACA JUGA : Polri Salurkan 174 Ribu Paket Sembako untuk Korban Bencana Alam

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Hanik Humaida mengatakan, untuk awan panas guguran yang pertama meluncur selama 141 detik pada pukul 00.52 WIB.

“Tercatat di seismogram beramplitudo 38 mm. Jarak luncurnya 1.500 meter ke arah barat daya,” katanya, dalam keterangan tertulisnya Senin (3/5).

Hanik mengatakan, awan panas huguran Kembali terjadi dengan amplitudo 36 mm selama 144 detik pada pukul 03.45 WIB. Awan panas tersebut meluncur sejauh 1.800 meter ke arah barat daya.

Kemudian awan panas yang ketiga yakni pada pukul 04.30 WIB dengan amplitudo 50 mm, meluncur ke arah barat daya sejauh 1.800 meter.

Hanik mengatakan, teramati pula delapan kali lontaran guguran lava pijar dengan jarak luncur 2.000 meter ke arah barat daya pada periode pemantauan pukul 00.00 sampai 06.00 WIB.

Sedangkan pada periode pengamatan pukul 06.00 sampai 12.00, Senin (3/5) tidak terpantau terjadinya awan panas guguran maupun guguran lava pijar.

Adapun status Gunung Merapi saat ini masih di level III atau Siaga sejak 5 November 2020 lalu.

Menurut Hanik, potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas yang diperkirakan berdampak ke sektor selatan-barat daya, meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

Apabila gunung api yang berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah itu meletus, lontaran material vulkaniknya dapat menjangkau daerah dalam jarak tiga kilometer dari puncak gunung.

BACA JUGA : Demokrat Sisihkan Gaji Anggota Dewan Untuk Korban Bencana Alam

Hanik mengimbau supaya masyarakat tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, serta mewaspadai terjadinya lahar terutama saat terjadi hujan.

“Untuk pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya,” ucap Hanik. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ridho Hidayat

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co