KPK Sebut Penyebab Turunnya Indeks Persepsi Korupsi Indonesia

05 Mei 2021 07:04

GenPI.co - Indeks persepsi korupsi terhadap proses pemberantasan korupsi Indonesia menurun dibandingkan sebelumnya. Penyebabnya disebut karena masih marak perilaku korupsi di sektor dunia usaha dan politik.

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron mengatakan data indeks persepsi korupsi terhadap proses pemberantasan korupsi Indonesia menurun dari sebelumnya mendapat skor 40 di tahun 2019, menjadi 37.  

BACA JUGA : Azis Syamsuddin Siap-siap, Bukti Baru Sedang Diverivikasi KPK

“Posisi Indonesia melorot rangking ke-102 dari sebelumnya berada di posisi 85 dari 180 negara,” katanya dalam acara kegiatan KPK Goes to Campus yang digelar secara daring, Selasa (4/5) melalui keterangan tertulisnya.

Menurut Ghufron, penyebab turunnya indeks persepsi korupsi ini  disebabkan masih maraknya perilaku korupsi di sektor dunia usaha dan politik.

Ghufron mengatakan kemudahan usaha di Indonesia masih membutuhkan suap. Menurutnya, meski sudah ada layanan satu pintu, ternyata tidak cukup hanya berkas saja sebagai syarat.

“Lalu di sektor politik, mulai dari pileg,pilpres dan pilkada, publik menganggap politik uang masih masif terjadi. Di politik masih penuh dengan suap,” ucapnya, pada penyampaian kuliah umum yang bertajuk ‘Antikorupsi? Bisa Dimulai dari Kamu Menjadi Profesional Berintegritas’.

Dalam kesempatan itu, Ghufron juga mengatakan pentingnya perilaku budaya anti korupsi di kalangan mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa.

Menurut Ghufron, pendidikan antikorupsi pun harus diajarkan di kampus maupun lingkungan keluarga hingga di masyarakat.

“Percuma jika pendidikan antikorupsi diajarkan di kampus namun di tingkat pelayanan publik masih ada korupsi misal saat bikin SIM mereka harus melakukan suap,” ujarnya.

BACA JUGA : Soal Tes ASN KPK Aneh, Pertanyaannya Seret FPI dan Habib Rizieq

Ghufron menyebut pendidikan antikorupsi perlu diajarkan dari mulai pendidikan dasar, menengah hingga pendidikan tinggi, bahkan di tingkat pelayanan publik dan masyarakat selalu mengedepankan sikap kejujuran dan menjaga integritas.

“Integritas itu sangat langka saat ini banyak orientasi mahasiswa sebagai calon alumni dan profesional yang mengedepankan kesenangan semata. Tantangan kita bagaimana mencetak orang jujur,” paparnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ridho Hidayat

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co