Sianida, Masuk ke Tubuh Melemahkan Jantung dan Otak

05 Mei 2021 17:04

GenPI.co - Kalium sianida bila dikonsumsi oleh manusia maka akan merusak hampir semua sel tubuh. Sianida masih diperjualbelikan secara bebas karena digunakan oleh petani hingga akademisi.

Peneliti di Laboratorium Farmakologi dan Toksikologi, Departemen Farmakologi dan Farmasi Klinik, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Arief Nurrochmad mengatakan kalium sianida yang masuk ke dalam tubuh maka akan menyerang sel organ tubuh.

BACA JUGA : Pengirim Sate Beracun Sudah Nikah Siri, Ketua RT Sampai Bilang...

“Sianida akan mengikat komponen di dalam sel, sel itu mengikat oksigen,” katanya saat dihubungi pada Rabu (5/5).

Arief mengungkapkan sianida di dalam sel kemudian menghambat oksigen yang juga berada di dalam sel dan membuat tubuh kekurangan energi. Menurutnya, ini karena oksigen merupakan bagian penting pernapasan sel untuk membentuk energi.  

Arief mengatakan energi yang dibentuk itu juga berfungsi menggerakkan jantung untuk selalu berdenyut.

Arief mengatakan dampak dari sianida ini awalnya sel-sel tubuh yang diikat sianida menyebabkan memompa darah ke seluruh tubuh dengan cepat.

“Komponennya kekurangan energi, menyebabkan jantung dan otak melemah, sehingga menyebabkan koma hingga kematian,” ucapnya.

Arief mengatakan jantung dan otak merupakan organ tubuh yang vital, sehingga tidak boleh sampai berhenti bekerja.

“Organ tubuh yang lain mungkin bisa bertan, tapi kalau jantung dan otak itu harus terus bergerak,” tuturnya.

Arief mengungkapkan sianida biasanya dipakai oleh petani untuk meberantas hama tikus atau meracuni ikan. Menurutnya racun jenis ini juga bisa dipakai di industri kimia seperti untuk menyepuh atau melapisi emas maupun perak.  

“Di dunia akademi, sianida hanya untuk penelitian laboratorium,” ucapnya.

Arief mengatakan untuk menghindari penyalahgunaan pemakaian memang perlu pengawasan yang lebih dalam penjualannya. Namun diakuinya memang akan sangat sulit pengendaliannya.  

“Kalaupun diperketat orang biasanya pindah (cara jualan). Kalau tidak online shop ya offline,” katanya.

BACA JUGA : Kasus Sate Beracun di Bantul, Bakal Ada Tersangka Baru?

Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menetapkan NA (25) perempuan asal Majalengka, Jawa Barat atas kasus sate beracung mengandung sianida yang menyebabkan seorang anak meninggal dunia.

Kepala Bidang Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto mengatakan NA mendapatkan racun sianida itu dengan cara membeli dari toko online.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ridho Hidayat

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co