GenPI.co - Kuliner Bipang asal Kalimantan Barat yang disebut Presiden Joko Widodo dalam video di YouTube mendadak heboh.
Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah pun ikut menanggapi pun menanggapi ucapan presiden yang menjadi kontroversi itu.
BACA JUGA: Jenderal Listyo Sigit Peringatan Tegas! Jangan Ada yang Melawan
Sekretaris Dewan Penasihat Baitul Muslimin itu berpendapat, Jokowi menyebut Bipang dalam konteks mencintai dan mempromosikan produk lokal Indonesia yang dapat dipesan secara online.
“Dalam hal ini, masyarakat Indonesia yang beragam yang terdiri atas berbagai agama, suku, golongan, yang tersebar di berbagai provinsi,” kata dia, Sabtu (8/5)
Politikus PDIP itu menilai Jokowi tidak secara khusus mempromosikan Bipang. Makanan itu disebut secara acak bersama kuliner lain seperti gudeg Jogja, bandeng Semarang, siomai Bandung, pempek Palembang.
Lebih jauh Ahmad Basarah itu menegaskan, Jokowi adalah penganut Islam yang taat.
Orang nomor satu di Indonesia juga disebut telah melaksanakan rukun Islam secara lengkap dan juga menjadi imam salat berjemaah dalam beberapa kesempatan.
“Daya yakin tidak mungkin sebagai muslim yang baik, presiden sengaja mengajak umat Islam di Indonesia untuk memakan makanan yang diharamkan umat Islam,” beber dia.
BACA JUGA: Eks Pengacara Rizieq ke Novel: Mundur Saja! Senior Kok Tak Lolos
Lagi pula, lanjut Ahmad Basarah, tujuan Presiden dalam video itu harus dilihat secara jernih.
Dia ingin menjelaskan bahwa orang masih bisa menikmati makanan di kampung halaman mereka selama libur lebaran tanpa harus mudik. Sebab semuanya bisa dipesan online.
Selain itu, libur lebaran juga dinikmati masyararakat Indonesia nonmuslim.
Sehingga, mereka dapat menikmati liburan di rumahnya masing-masing sambil menikmati kuliner karya anak bangsa sendiri(JPNN/GenPI)
BACA JUGA: Pendiri OPM ke Veronica Koman: Bukan Orang Papua dan Provokator!
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News