Sarung juga Punya Sejarah Lho!

04 Mei 2019 18:00

GenPI— Sarungan bukan sekadar menggunakan kain yang dijahit pada kedua sisinya sehingga berbentuk seperti tabung. Sarung juga punya cerita sejarah.

Dikutip dari laman Kementerian Agama, Dosen UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, M. Ishom el-Saha mengatakan, penggunaan istilah sarung untuk jenis pakaian yang dikenakan keseharian santri dikuak dalam karya sastra awal abad XIX berjudul “Hikayat Qadiroun”. 

Karya sastra tersebut bercerita tentang orang Arab yang dianggap berperilaku aneh oleh masyarakat. 

Baca juga: Samuel Wattimena Sebut Sarung Produk Fesyen Ramah Lingkungan

Qadiroun berkeliling kampung menawarkan sarung kepada masyarakat, yang telah lama dilarang oleh lurahnya mengadakan pertunjukan kesenian rakyat, seperti wayang.

"Sarung cocok untuk orang dewasa dan anak-anak yang baru sunat," teriak Qadiroun kepada warga kampung.

Bukti lain bahwa sarung merupakan pakaian estetis orang-orang yang bergaul, juga tersirat dari syair Sunan Kalijaga berjudul “Cah Angon.”

"Dodotiro dodotiro kumintir bedah ing pinggir. Dondomano Jrumatono kanggo sibo mengko sore", yang artinya orang Jawa yang terbiasa memakai kain jarik supaya dijahit dan disambung menjadi sarung untuk pertemuan di waktu sore. 

Dalam syairnya Sunan Kalijaga tidak menyebut sarung, melainkan dodot  yang berarti pakaian. Karena di masanya belum ada istilah sarung. 

Ishom mengatakan, apa yang dikemukakan Sunan Kalijaga, dapat ditandai sebagai cikal bakal kemunculan sarung. 

Cara penggunaan sarung berbeda antara masyarakat di Indonesia dengan negara lainnya. 

Perbedaan itu terletak pada cara menggulung bagian atas sarung atau biasa disebut bebedan. 

Di negara lain, bebedan tak dianggap penting. Namun, untuk orang Indonesia bebedan menentukan penampilan.

Semakin kecil dan ramping bebedan sarung orang Indonesia, menambah kharisma pemakainya. 

Kamu sudah punya sejumlah sarung di rumah khan.


Dosen UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, M. Ishom el-Saha (foto: Kemenag)


Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina
sarung   sejarah   UIN   ishom el-Saha   kalijaga  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co