GenPI.co - Stasiun Lempuyangan resmi beroperasi pasa 2 Maret 1862, setelah dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda.
Pembangunan diambil alih pemerintahan Hindia Belanda karena perusahaan KA Swasta Belanda, NV Nederlandsch–Indische Spoorweg Maatschaappij atau NISM terus merugi.
BACA JUGA: Aduhai! Dulunya Pabrik Gula Sekarang Jadi Tempat Wisata Ala Eropa
Adapun yang dilakukan, pembangunan rel sepanjang 116 kilometer dari Semarang menuju Yogyakarta.
Pada era itu, Stasiun Lempuyangan hanya melayani rute Yogyakarta – Semarang.
Kini Stasiun Lempuyangan melayani berbagai keberangkatan kereta api penumpang dari sejumlah daerah di Pulau Jawa.
Ternyata, dahulu stasiun itu hanya dikhususkan untuk kereta barang.
BACA JUGA: Tiga Aktor Usai Cukur Kumis, Bikin Jantung Cewek Berdebar Aja
Stasiun Lempuyangan dulu (sumber foto: sharingdisini.com)
Akan tetapi, kini Stasiun Lempuyang tampak jauh lebih modern dan menjadi salah satu stasiun terpadat di Yogyakarta, setelah Stasiun Tugu.
Pasalnya, setiap hari melayani puluhan ribu penumpang.
Sementara itu, wajah Stasiun Lempuyangan juga kerap menjadi sasaran objek atau spot foto yang menarik bagi para wisatawan ataupun penggiat fotografi.
Karena, stasiun itu cukup menjadi ikon di Yogyakarta dan pada halaman depan terdapat monumen KRD Kuda Putih, yakni KRD komuter yang pertama kali dioperasikan di Indonesia.(*)
Stasiun Lempuyangan telah berubah wajah (foto: sharingdisini.com)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News