GenPi.co - Kenaikan harga tiket pesawat ke sejumlah rute domestik sudah mencapai 100 persen. Meski demikian, peneliti bidang tarif dan pelayanan transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Yusa Permana mengatakan bahwa kenaikan harga tiket pesawat masih dalam kategori normal, karena masih belum melewati batas atas harga tiket pesawat.
“Kalau masalah tiket penerbangan itu sebenernya kalo kita lihat tarif batas maksimalnya dan membandingkan dengan aturan tarif batas atas dari pemerintah sebenarnya masih relative wajar. Ada beberapa airline yang bisa lebih tinggi sedikit dari batas atas sekitar 300 ribu. Malah ada juga yang jauh lebih rendah,” kaya Yusa di kantornya di kawasan Jakarta Selatan (3/5).
Penetapan tariff pesawat komersil diserahkan sepenuhnya kepada pihak perusahaan maskapai. Pemeritah hanya mengontrol dan mengawasi dengan menetapkan batas atas dan bawah tarif tiket pesawat, melalui peraturan Kementerian Perhubungan Nomor 72 tahun 2019.
Baca juga:
Soal Tiket Pesawat Mahal, Ini Catatan BPS
Terminal Khusus Penerbangan Biaya Murah Soetta Beroperasi 1 Mei
Menurutnya, penyebab untama tingginya harga tiket pesawat adalah karena tingginya tren jumlah penumpang menjelang high season mudik lebaran. Selain itu ada juga faktor lainnya, seperti biaya bahan bakar dan faktor kebijakan perusahaan.
“Kalau faktor lain bisa jadi karena masalah bahan bakar. Harga minyak bumi kan memang sedang turun. Tapi itu bisa jadi pertimbangan untuk jaga-jaga pas harga minyak naik. Yang kedua faktor kebutuhan internal perusahaan. Mungkin perusahaan memang lagi ada pengeluaran untuk bayar hutang, tambahan operasional, dan sebagainya. Pemerintah itu masih membebaskan perusahaan penerbangan untuk menentukan tarif selama masih dalam batas wajar,” jelas Yusa.
Yusa berpendapat, situasi demikian terjadi karena transortasi udara masih menjadi satu-satunya alternatif yang dapat diandalkan untuk perjalanan jarak jauh dan menengah, terutama antar pulau.
Jika masyarakat memiliki pilihan lain untuk transportasi jarak menengah dan jauh, maka reaksi mereka tidak akan begitu besar jika harga tiket pesawat dinaikkan.
Maka dari itu, solusi tepat untuk menangani masalah ini untuk jangka panjang adalah membenahi transportasi darat dan laut, sehingga dapat menambah pilihan masyarakat untuk transportasi yang nyaman dan aman bagi perjalanan jarak jauh dan menengah.
“Ini efek negatif ketika masyarakat sangat bergantung dengan transportasi udara untuk perjalanan jarak menengah dah jauh, terutama untuk transportasi antar pulau. Tekanan yang besar ini tidak akan terjadi apabila kita memiliki alternatif lain, seperti angkutan darat dan laut yang bagus,” kata Yusa.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News