GenPI.co - Aktivitas vulkanik Gunung Merapi teramati mengeluarkan awan panas dengan jarak luncur 1,8 kilometer dan 5 kali guguran lava sejauh 1 kilometer ke arah barat daya pada Sabtu (22/5).
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Hanik Humaida mengatakan awan panas guguran tersebut teramati dengan amplitudo 42 milimter dan durasinya 130 detik pada pukul 00.18 WIB.
BACA JUGA: Gunung Merapi Keluarkan Guguran Lava Sebanyak 59 Kali
“Secara visual berkabut dengan estimasi jarak luncur 1.800 meter ke arah barat daya,” katanya dalam keterangannya, Sabtu (22/5).
Sementara, guguran lava pijar juga terjadi sebanyak lima kali dengan jarak luncur maksimal 1 kilometer pada pengamatan periode pukul 00.00 sampai pukul 06.00 WIB.
Hanik mengatakan pada periode itu pula, gempa guguran terjadi sebanyak 45 kali dengan amplitudp 3 sampai 35 mm dan durasinya 9 sampai 91 detik.
Selain itu juga gempa vulkanik dangkal juga tercatat terjadi sebanyak 3 kali, dengan amplitudo 20 sampai 30 mm dan durasinya 9 sampai 10 detik.
Sedangkan pada periode pengamatan pukul 06.00 sampai 12.00 WIB, Sabtu (22/5) tercatat gempa guguran sebanyak 48 kali dengan amplitudo 3 sampai 20 mm dan durasinya 8 hingga 118 detik.
Adapun untuk pengamatan periode pukul 12.00 sampai 18.00 WIB, terjadi gempa guguran sebanyak 32 kali dengan amplitudo 3 sampai 31 mm dan durasinya 12 hingga 119 detik.
Gempa vulkanik dangkal juga sempat terjadi sebanyak 1 kali dengan amplitudo 80 mm dan durasinya 15 detik.
BACA JUGA: Awan Panas Merapi Keluar Secara Beruntun Jumat Pagi
Hanik mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan tidak melakukan aktivitas di daerah potensi bahaya. Menurutnya potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas ke sektor barat daya dan selatan.
“Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya,” ucapnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News