GenPI.co - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan beberapa hal penting dalam sesi webinar internasional bertema “Strategy for Strengthening Indonesian Agriculture”, Selasa (25/5).
Ia mengatakan bahwa sektor pertanian adalah kunci utama dalam meningkatkan dan memulihkan ekonomi nasional yang sempat terperosok akibat pandemi Covid-19 berkepanjangan.
BACA JUGA: Gebrakan Sri Mulyani Pulihkan Ekonomi, Indonesia Siap-siap...
Mantan petinggi Bank Dunia itu menyatakan pertanian juga sumber utama product domestic bruto (PDB) serta menjadi sumber ekonomi keluarga karena mampu membuka lapangan kerja secara luas.
Dalam beberapa tahun terakhir, kata Mulyani, pertanian tumbuh terus menerus, bahkan sampai 3 persen - 4 persen.
“Tetap positif di tengah pandemi Covid-19 berkepanjangan," ujar Sri Mulyani, Selasa (25/5).
Menurut Sri Mulyani, sejauh ini sektor pertanian Indonesia mampu mendorong ketahanan dan kedaulatan pangan secara cepat.
Selain itu, sektor pertanian juga mampu menyiapkan ketersediaan pangan dalam menghadapi kemungkinan adanya ancaman krisis pangan global.
"Pertanian merupakan salah satu sektor kunci untuk mendukung perekonomian domestik, terutama untuk mendorong ketahanan dan kedaulatan pangan nasional, dalam menghadapi ancaman krisis global," katanya.
Berdasar data statistik pada Agustus 2020, Sri Mulyani menyebut ada sekitar 38,23 juta orang yang bekerja di sektor pertanian.
Produktivitas tenaga kerja secara tahunan tetap dalam posisi tren meningkat, yakni rata-rata 10 persen tahun.
"Pemerintah juga akan terus menyediakan anggaran untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan mendukung pemulihan ekonomi yang lebih baik," ungkap Ani.
Terkait hal ini, ia mengatakan bahwa Indonesia sudah membangun lumbung pangan nasional yang disebut dengan Food Estate.
Pembangunan baru dilakukan di tiga provinsi, yaitu Provinsi Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
BACA JUGA: Survel Capres: Sandiaga Uno Lewati Prabowo, Sri Mulyani Nongol
Sri Mulyani juga mengatakan bahwa hasil dari pengembangan Food Estate ini sudah bisa dirasakan dengan adanya panen raya di atas rata-rata 8 ton per hektare.
“Kita harapkan ke depan program Food Estate makin merata di seluruh Indonesia," ujarnya. (*/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News