GenPI.co - Pengamat politik Rocky Gerung memberikan pandangannya mengenai Presiden Joko Widodo (Jokowi). Keluhan buruknya akurasi data kelolaan pemerintah, terutama dana bansos dikritisi.
“Kalau ada rapat kabinet, Pak Jokowi seharusnya sudah tahu dari awal. Apa Bu Risma nggak ngomong soal dana bansos? Masak baru sekarang Pak Jokowi tahu kalau datanya palsu?” ujarnya dalam video di kanal YouTube Rocky Gerung Official, Jumat (28/5).
Rocky menilai bahwa para menteri di kabinet sudah tak peduli dengan posisi Presiden Jokowi.
“Jokowi marah, menterinya nanti bilang ‘Ah, paling nanti juga selesai’, jadi mereka saling lempar tanggung jawab,” ungkapnya.
Filsuf itu mengatakan bahwa kemungkinan di antara para menteri bisa saja mengolok-olok Presiden Jokowi.
“Saya tetap berkesimpulan seperti itu. Sebab, jika presiden punya sikap yang otoriter sedikit, presiden mungkin tak akan mengeluh di depan publik,” katanya.
Menurut Rocky, Presiden Jokowi seharusnya memarahi menterinya di ruang kerja presiden, bukan di depan publik.
“Jika dia marahi menterinya di depan publik, nanti menteri-menterinya akan makin membangkang,” tuturnya.
Akademisi itu memaparkan bahwa kepemimpinan Presiden Jokowi berbeda dengan era Presiden Kedua RI Soeharto dan Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Pasalnya, SBY sering berkeluh kesah, akan tetapi tak pernah soal kebijakan.
“SBY itu nggak pernah bilang mumet. Sebab, dia berkeluh kesah terhadap keadaan politik yang tertuju pada pribadi dia, tapi soal kebijakan dia tak pernah mengeluh,” paparnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News