GenPI.co— Kementerian Perhubungan memutuskan menurunkan tarif batas atas tiket pesawat 12%-16% yang mulai berlaku 15 Mei 2019.
Lalu apa tanggapan pengamat pariwisata?
“Kita tunggu saja, apa benar akan turun, saya kok gak yakin, soalnya sudah beberapa kali juga berita ini dihembuskan, bahkan oleh level setingkat menteri, tapi nyatanya tetap saja harga tinggi. Jadi kita liat saja nanti, apa benar akan turun,” kata pengamat pariwisata Rudiana, Selasa (14/5).
Namun, ujarnya, kalau kebijakan tersebut berhasil menurunkan harga tiket pesawat, diprediksi dampaknya tidak terlalu besar.
Baca juga:
Ingat Ya 15 Mei, Tiket Maskapai Penerbangan Murah Turun 50%
Bikin Elus Dada, Tiket ke Jepang 'Lebih Murah' Ketimbang Surabaya
“Kalau memang turun pasti ada dampaknya, tapi kan turunnya [diprediksi] gak terlalu signifikan,” kata Rudiana yang juga menjadi Wakil Ketua Umum Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) dan Direktur Wita Tour.
Sebagai contoh kalau sekarang Jakarta ke surabaya one way harga sekitar Rp1,6 juta, kalau pun turun paling diperkirakannya menjadi sekitar Rp1,4 juta,
Apakah cukup signifikan?
“Tentu belum terlalu signifikan, baru taraf lumayan saja, karena bandingannya adalah dengan harga sebelumnya, ekspektasi masyarakat di sekitaran Rp800 ribu sampai Rp900 ribuan”
Tapi paling tidak, tambahnya, hal ini bisa memberikan dampak positif untuk ke depannya. Karena harga tiket pesawat yang sekarang cukup terlalu tinggi dan membebani masyarakat pada umumnya.
Pengamat pariwisata, Rudiana (foto: dok. pribadi)
Tonton juga video ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News