Muncul Klaster Baru di Bantul, Klaster Padus Gereja

08 Juni 2021 13:01

GenPI.co - Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Agus Budi Raharja mengatakan adanya klaster baru di Kapanewon Jetis, Bantul, Yogyakarta. Klaster baru ini disebut klaster gereja.

Agus Budi Raharja mengatakan sebanyak 18 orang positif Covid-19 setelah menggelar acara di sebuah Gereja di Jetis.

Munculnya klaster itu berawal saat grup paduan suara di salah satu Gereja di Kapanewon Jetis melakukan rekaman 3 hari yang lalu. Akan tetapi salah satu personel ternyata positif Covid-19.

BACA JUGA:  ICJR Desak DPR Segera Beri Kompensasi Korban Bom Gereja Katedral

"Jadi ada kegiatan rekaman paduan suara dan ternyata ada yang positif dan kita tracing hasilnya banyak yang positif," ujarnya seperti yang dilansir dari ayoyogya.com, Senin (7/6/2021).

Agus Budi Raharja menjelaskan, dari hasil tracing sementara terhadap grup paduan suara di Gereja itu, ada belasan orang yang positif Covid-19.

BACA JUGA:  UGM Ungkap Sebaran Covid-19 Varian Lokal Indonesia

Karena sudah ada transmisi lokal maka pihaknya menyebut kasus ini sebagai klaster baru. "Yang sudah masuk datanya 18 terkonfirmasi Covid-19. Jadi itu klaster paduan suara, tapi intinya rekaman suara," ujarnya.

Agus menjelaskan kondisi warga tersebut, dari informasi yang diperoleh sebagian besar bergejala ringan hingga tidak bergejala. "Kondisi detailnya belum tahu, tapi jika kondisi sehat dan rumahnya memungkinkan untuk isolasi mandiri kan bisa isolasi mandiri. Jika tidak kan ada selter desa dan kalau ada gejala ringan bisa selter kabupaten juga," terangnya. Agus menambahkan di selter kabupaten masih terdapat 20 tempat tidur.

BACA JUGA:  Gegara Ini, Penumpang Bus Dua Kali Tes Covid Hasilnya Beda

Sementara di Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid-19 (RSLKC) terdapat 10 bed. Disinggung tracing kontak erat dari 18 orang yang positif, kata Agus Dinkes masih terus melakukannya. Menurutnya, tracing klaster ini terbilang lancar karena banyak yang sadar, bahkan beberapa ada yang langsung melakukan rapid test antigen secara mandiri.

"Alhamdulillah mereka baik, artinya ada yang inisiatif melaporkan, ada yang swab antigen sendiri, ada yang lapor dan kita swab. Kita apresiasi kesadarannya bagus, jika untuk tracing ya jelas masih, karena dampak dari yang positif bisa ke keluarga dan ketemu siapa karena itu tetap kita telusuri sampai habis," ujarnya. (*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hartanto Ardi Saputra

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co