GenPI.co - Program Work From Bali dianggap tak efektif oleh sebagian orang. Beragam alasan dikemukakan. Apakah efektif atau malah jalan-jalan gratis?
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyuarakan kebijakan Work From Bali (WFB) akan diluncurkan pada kuartal ketiga. Juli 2021 akan digas secara bertahap.
Upaya ini diharapkan dapat mempercepat pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali.
Direktur CELIOS (center of economic and law studies) Bhima Yudhistira menilai WFB akan berdampak kecil untuk ekonomi Bali.
Hal itu dikarenakan penurunan tajam wisman hingga minus 100 persen secara tahunan per Maret 2021.
"Basis ekonomi di Bali adalah pariwisata khususnya wisman," ujar Bhima kepada GenPI.co, Rabu (9/6).
Ada dampak langsung ke masyarakat Bali dan pelaku usaha pariwisata Bali. Solusinya disebut bantuan langsung.
"Kalau lewat perjalanan dinas khawatir cuma ASN yang mendapat manfaat besar artinya membiayai jalan jalan dengan uang negara," tutur Bhima.
Dirinya menyarankan agar pemerintah cukup melakukan rapat digitalisasi dengan teknologi tanpa tatap muka.
"Kalau mau Bali pulih kuncinya pengendalian covid-19 dan mobilitas," jelasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News