GenPI.co - Sebuah jurnal kesehatan tingkat internasional yakni The New England Journal of Medicine (NEJM) mengakui metode Wolbachia dapat menekan kasus dengue (DBD).
Metode Wolbachia ini telah diterapkan di Kota Yogyakarta dengan hasil dapat mengurangi kasus DBD sebesar 77 persen.
Penurunan angka kasus dengue terkonfirmasi yang dirawat di rumah sakit, juga menurun hingga 86 persen.
NEJM mengakui metode Wolbachia dengan mempublikasikan hasil uji efikasi Wolbachia pada Kamis (10/6).
Uji efikasi Applying Wolbachia to Eliminate Dengue (AWED) atau Aplikasi Wolbachia untuk Eliminasi Dengue dilakukan periode 2017 sampai 2020 di Kota Yogyakarta dan sebagian wilayah Bantul.
Penelitian tersebut menunjukkan metode Wolbachia juga efektif mencegah penyebaran Zika, chikungunya, demam kuning, dan penyakit-penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti.
Peneliti Utama WMP Yogyakarta Prof. Adi Utarini dari Universitas Gadjah Mada (UGM) mengatakan ini merupakan kesuksesan besar bagi masyarakat Yogyakarta.
Ia mengungkapkan pencapaian ini memungkinkannya untuk memperluas manfaat Wolbachia ke kota-kota lainnya di Indonesia.
“Kami pikir, teknologi ini menawarkan peluang bagi masyarakat Indonesia agar bisa terbebas dari ancaman DBD,” katanya, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (11/6).
Co-Principal Investigator penelitan yakni Prof. Cameron Simmons dari Monash University mengatakan hasil penelitian ini menunjukkan dampak signifikan metode Wolbachia.
“Ini terobosan menggembirakan dari Wolbachia. Sebuah teknologi baru yang aman, tangguh, dan manjur untuk pengendalian dengue, yang dibutuhkan masyarakat global,” ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News