Pesona Kuliner Jogja Saat Liburan Lebaran

27 Mei 2018 19:09

Pesona Jogja tidak terbantahkan. Bukan saja pesona alam dan budayanya, pesona kulinernya juga selalu menjadi pilihan wisatawan. Apalagi pada saat liburan Idul Fitri nanti. Beragam kuliner khas yang lezat siap memanjakan wisatawan yang mengunjungi Jogja.

"#PesonaMudik2018 di Jogja makin terasa dengan wisata kulinernya. Semua enak-enak. Harganya juga murah-murah. Apalagi Jogja yang juga sudah masuk ke dalam destinasi kuliner tingkat dunia yang sudah disertifikasi United Nations World Tourism Organization (UNWTO). Jadi silahkan datang dan nikmati #PesonaKulinerLebaran2018 di Jogja," kata Menpar Arief Yahya, Minggu (27/5).

Memang benar adanya, Jogja kota yang tak pernah mati untuk soal makanan, bahkan disaat lebaran tiba. Dari pagi sampai lewat tengah malam, banyak kuliner khas yang bisa kita nikmati. Jadi tidak perlu takut buat kehabisan stok makanan di sini. Berikut #10TopPesonaKulinerLebaran Jogja.

Gudeg

Kuliner yang satu ini merupakan pilihan utama jika berkunjung ke Jogja. Bahkan kuliner ini menjadi nama lain dari Jogja itu sendiri. Soal pilihan tidak perlu bersusah payah. Ada banyak nama Gudeg legendaris di Jogja.

Dari mulai Gudeg Yu Djum, Gudeg Sagan hingga Gudeg Bromo di Jalan Affandi (Gejayan) siap menemami wisata kuliner wisatawan. Bahkan jika tidak ingin bersusah payah, wisatawan dapat mengujungi sentra Gudeg di Wijilan. Tepatnya di sebelah timur Alun-Alun Utara Jogja. Ada juga sentra gudeg di daerah Barek, utara UGM.

Brongkos

Kuliner yang satu ini mempunyai rasa yang khas. Sehingga selalu dicari saat lebaran tiba. Walau pun belum ada sejarah yang menceritakan secara runtut bagaimana brongkos bisa hadir di Jogja. Tapi yang jelas, masakan ini sudah menjadi menu sarapan orang-orang Jawa zaman dulu.

Sekilas, masakan ini memang mirip dengan rawon. Namun, ketika Anda memperhatikan dengan saksama, perbedaan keduanya cukup kentara. Walaupun kuahnya sama-sama cokelat, kuah brongkos akan tampak lebih kental dan rasanya pun lebih gurih. Ini karena brongkos menggunakan santan pada kuahnya.

Perlu dicatat, brongkos konon merupakan santapan kaum ningrat. Pasalnya bahan baku brongkos yang menggunakan daging sapi sehingga paa zaman dulu hanya kaum darah biru saja yang mampu menikmatinya. Namun seiring perkembangan zaman, saat ini telah banyak warung yang menyediakannya.

Contohnya warung makan Bu Rini. Warung ini berada persis di sebelah timur Plaza Ngasem atau di Kampung Taman, Kelurahan Patehan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta. Selian itu juga ada Brongkos Handayani, dekat alun-alun utara.

Soto Kadipiro

Kuliner legendaris Jogja ini menjadi makanan khas Jogja sejak tahun 1912. Sekarang ini Soto Kadipiro mempunyai 4 cabang yang tersebar di sepanjang Jalan Wates.

Soto Kadipiro didirikan oleh Almarhum Karto Wijoyo pada tahun 1921. Kemudian usaha Soto Kadipiro dilanjutkan oleh generasi kedua yaitu Widadi Dirjo Utomo. Hingga sekarang Soto Kadipiro telah memiliki cabang di daerah Kalasan, Sleman, Kulonprogo dan Sentolo. Sensasi rasa soto ini ternyata banyak dicari orang.

Rasanya lezat, segar, dan gurih. Kelezatan masakan ini bukan hanya dari penyedap makanannya sendiri akan tetapi berasal dari racikan bumbu-bumbu tradisional hasil dari resep asli Almarhum Karto Wijoyo.

Mi Lethek 

Mi Lethek merupakan kuliner khas dari Bantul. Mi Lethek secara harfiah berarti mi 'kotor.' Penamaan ini merujuk pada tampilan mi yang tak secerah mi kering lain. Mi Lethek berwarna kecokelatan karena dibuat dari tepung singkong dan gaplek (singkong kering). 

Mi-nya pun di olah secara tradisonal. Bahkan untuk proses penggilingannya juga masih menggunakan sapi sebagai tenaga penggerak gilingannya.

Mi lethek enak diolah dengan cara direbus maupun digoreng. Umumnya memakai bumbu sederhana seperti bawang putih, kemiri, merica dan garam. Pelengkapnya juga istimewa berupa suwiran ayam kampung dan telur bebek. Walau pun hanya kuliner desa, soal cita rasa tidak perlu diragukan.

Sate Klathak

Sate klathak berasal dari kampung Jejeran, Bantul. Pada dasarnya sate dengan ruji besi tanpa bumbu. Dengan bersamanya waktu, barulah ditambahi kuah gulai kambing sebagai penambah rasa.

Kuliner ini banyak ditemui di daerah Bantul terutama yang di Jalan Imogiri Timur, Pleret, Bantul. Salah satu yang paling nge-hits adalah Warung Pak Pong.

Oseng-oseng Mercon 

Bagi pecinta kuliner pedas, kuliner yang satu ini merupakan kuliner yang wajib dikunjungi. Nasi putih panas dipadu oseng-oseng super pedas meledak di mulut. Kelezatan kikil bercampur aneka bumbu dapur menggoyang lidah, menuntut kita untuk pantang berhenti menyuap.

Mercon, yang dalam Bahasa Indonesia adalah petasan menjadi nama kuliner bukan tanpa sebab. Buntelan mesiu yang sering dipakai dalam perayaan Imlek dan meramaikan lebaran ini seolah meledakkan dirinya di mulut. Seperti pejuang berani mati yang mengantar bom ke sarang musuh.

Begitulah oseng-oseng racikan Jogja meluluh lantakkan kita. Yang paling nge-hits tentunya Oseng-oseng Mercon Bu Narti di Jl. KH Ahmad Dahlan dekat RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

Tengkleng Gajah Jakal

Tengkleng Gajah sudah pasti masuk ke dalam daftar wisata kuliner Anda. Tengkleng Gajah merupakan olahan kambing dalam porsi “gajah” alias potongan tulangnya berukuran jumbo.

Tengkleng yang diolah dengan bumbu dan rempah-rempah khusus sehingga menciptakan cita rasa yang khas. Rasanya maknyus. Warung Tengkleng Gajah ini terletak di Dusun Bulurejo, Minomartani, Ngaglik, Sleman.

Bukan hanya Tengkleng saja yang bisa dinikmati di warung ini. Ada juga sate, tongseng, dan nasi goreng kambing. Total ada 11 menu olahan daging kambing dapat Anda cicipi di sini.

Walang Goreng

Kuliner yang satu ini menambah perbendaharaan kuliner di Jogja. Apalagi kuliner ini cukup unik, yaitu kuliner ekstrim belalang atau walang goreng. Rasanya gurih dan renyah.

Terlebih lagi, kandungan gizi yang terdapat dalam belalang ternyata tidak kalah dibandingkan dengan sumber protein lainnya, seperti daging sapi.

Walang Goreng merupakan sensasi lain yang ditawarkan kuliner Jogja. Penjual Walang Goreng banyak dijumpai di sepanjang perjalanan menuju tempat-tempat wisata di Gunungkidul.

Angkringan Lik Man, Kopi Jos

Belum lengkap, kalau ke Jogja tanpa menikmati malam sambil nyeruput kopi jos di Angkringan Lik Man yang tersohor. Angkringan Lik Man menawarkan suasana Jogja yang kental, sekental kopi jos racikannya.

Kopi jos sendiri adalah sajian minuman kopi dengan tambahan arang yang masih membara yang dimasukkan langsung ke dalam kopi. Rasa sangit dari arang bercampur dengan aroma kopi membuat sensasi ngopi anda menjadi tidak biasa.

Selain kopi joss, minuman lain seperti teh nasgithel, jahe hangat, susu jahe hingga minuman tape ketan juga layak Anda coba. Sajian makanan angkringan ini juga beragam. Dari mulai nasi kucing, sate kerang, sate usus, sate telur dan beragam kuliner khas angkringan ada di sana.

Bakpia

Kuliner yang satu ini tentu sudah tidak asing lagi. Bakpia adalah kuliner yang menjadi oleh-oleh wajib jika berkunjung ke Jogja. Bakpia sebetulnya adalah kue yang terbuat dari campuran kacang hijau dan gula, dibalut dengan kulit yang terbuat dari tepung kemudian dipanggang. Tapi kini telah banyak di olah dengan beragam isian lain yang tidak kalah lezatnya.

Kampung Patuk adalah salah satu sentra Bakpia tertua di Jogja. Bermacam merek bakpia legendaris berasal dari kampung ini. Ada Bakpia Pathok 25, Bakpia Patuk 75 merupakan legend dari kampung ini.

Kini pun banyak Bakpia lainnya yang dapat Anda beli untuk dijadikan oleh-oleh dari Jogja. Tinggal pilih sesuai selera Anda.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co