GenPI.co - Badan Intelijen Negara (BIN) memaparkan sejumlah ancaman nasional yang dapat mengganggu stabilitas keamanan nasional. Semua masyarakat harus siap.
Deputi VII BIN Wawan Hari Purwanto, mengatakan beberapa ancaman itu sepeti pandemik COVID-19, radikalisme dan separatisme di Papua.
"Pelonjakan kasus covid-19 berpotensi mengancam keselamatan masyarakat, memperburuk resesi ekonomi, mengakibatkan lumpuhnya fasilitas kesehatan, gelombang pengangguran yang makin masif," kata Wawan dalam webinar, Selasa (15/6).
Ancaman lainnya, kata dia, adalah radikalisme. Media sosial disinyalir menjadi inkubator radikalisme, khususnya generasi muda.
Kecenderungan ini dikuatkan survei BNPT terbaru bahwa 85 persen generasi milenial rentan terpapar radikalisme.
"Kondisi ini patut menjadi perhatian bersama mengingat Indonesia sedang menghadapi bonus demografi," ujarnya.
Selain itu, ancaman yang patut menjadi perhatian bersama, yakni gerakan separatisme di Papua.
Selain merongrong kewibawaan negara, kata Wawan, kelompok separatisme terindikasi menjadi salah satu sumber konflik dalam pembangunan di Papua.
"Dan ini kita lakukan upaya penanganan secara komprehensif dan berkelanjutan tanpa menghambat upaya membangun Papua secara cepat supaya mengejar ketertinggalan dari provinsi lain," papar Wawan.
Oleh karena itu, BIN sebagai lini terdepan sistem keamanan nasional terus mengoptimalkan deteksi dini dan cegah dini.
"BIN terus mengoptimalkan patroli siber selama 24 jam untuk memonitor narasi yang berpotensi menggiring opini publik terkait berita negatif dan hoaks terkait kinerja pemerintah di bidang sistem keamanan nasional di medsos," pungkasnya. (ANT)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News