Pakar Virus: Varian Delta di Kudus Mampu Reinfeksi

GenPI.co - Kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah yang melonjak tidak lepas dari munculnya varian baru dan tingginya transmisi lokal.

Pakar virus dari FK-KMK UGM dr. Gunadi mengatakan varian Delta mendominasi kejadian covid Kudus.

“Keluarga menjadi sumber pembentukan kluster dimana terjadi transmisi lokal,” katanya, dalam webinar bertajuk Varian Virus Corona Delta di Kudus, Rabu (16/6).

BACA JUGA:  Penambahan Kasus Covid-19 di Kudus Tinggi, Mal Tutup Operasional

Menurutnya varian delta ini meningkatkan kemampuan transmisi, mengelabui sistem imun.

Bahkan varian ini memiliki tingkat transmisi lebih besar sekitar 41-60 persen dibanding varian alfa yang ada di Wuhan.

BACA JUGA:  3 Klaster Covid-19 di Boyolali Berkaitan Perjalanan dari Kudus

“Varian itu terus berkembang bisa naik atau menurun. Bahkan mampu reinfeksi karena mampu menurunkan respon imun,” paparnya.

Kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah yang melonjak tidak lepas dari munculnya varian baru dan tingginya tingkat kerumunan.

BACA JUGA:  Covid-19 di Kudus: Isolasi di Sekolah, Anggaran Pemkab Menipis

Hal yang sama juga dikatakan Epidemiolog sekaligus Direktur Pusat Kedokteran Tropis FK-KMK UGM Dr. Riris Andono Ahmad.

“Munculnya varian baru dan tingginya kerumunan sehingga menyebabkan angka reproduksi virus meningkat tajam,” katanya.

Ia mengatakan strategi yang paling efektif adalah memisahkan orang sakit atau terinfeksi virus dari populasi untuk mengurangi jumlah virus yang beredar.

Namun yang menjadi kendala selama ini menurutnya adalah kemampuan dalam melakukan testing.

Selain itu juga kemampuan melakukan isolasi di daerah yang masih lemah bahkan lokasi karantina yang masih terbatas.

Ia mengatakan jika masih sulit untuk memisahkan orang terinfeksi virus dari populasi dan tingkat paparannya masih tinggi maka menghentikan mobilitas warga.

“Karena virus itu tidak bergerak ke mana- mana namun berasal dari mobilitas warga,” ucapnya. (*)