GenPI.co - Tim Komunikasi Istana kembali menjadi sorotan usai Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin ramai diperbincangkan terkait ajakan berlibur saat pandemi covid-19 meluas.
Juru Bicara Wapres lantas memberi klarifikasi bahwa ucapan tersebut untuk dilakukan usai pandemi mereda.
Klarifikasi tersebut menuai sorotan usai kesalahan yang sama saat Presiden Jokowi salah mengucap Bipang terulang kepada Wapres Ma'ruf Amin.
Lantas, apakah gaya komunikasi klarifikasi akan terus berkembang di Istana?
Pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio menilai perlu adanya evaluasi di Istana.
Menurut dia, tim komunikasi Istana harus saling berbagi antara agenda Presiden dan Wapres.
"Memang tim komunikasi Istana, tuh, harus berbagai. Kalau belum pasti, ya, jangan diumumkan ke publik," ucap Hendri kepada GenPI.co, Rabu (30/6/2021).
Hendri menjelaskan bahwa ucapan Wapres yang mengajak liburan saat pandemi saja menjadi masalah.
Sebab, Presiden Jokowi menegaskan bahwa kondisi covid-19 mewajibkan orang untuk di rumah.
"Ya, akibatnya publik mengira bahwa Wapres tidak diajak diskusi dengan Presiden. Kan, jadi kasihan beliau," jelasnya.
Hensat, sapaan akrabnya, lantas menegaskan kepada para staf komunikasi Istana agar lebih baik dalam menyiapkan agenda.
Selain itu, mereka juga harus update terhadap situasi dan kondisi terkini di Indonesia.
"Jadi, kacau balau kalau diumumkan ke publik tanpa rencana yang jelas. Makanya perlu ada diskusi lebih lanjut di Istana," jelasnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News