Pendaftaran Seleksi PPPK, Guru Honorer Mulai Khawatir

GenPI.co - Pemerintah telah membuka pendaftaran seleksi CPNS dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) 2021, mulai 30 Juni 2021.

Namun, hingga hari ketiga, Jumat (2/7/2021), sejumlah guru honorer K2 maupun nonkategori masih ada yang belum bisa mendaftar menjadi peserta seleksi PPPK.

Dikemukakan, jika guru honorer itu sudah bisa membuat akun di SSCASN BKN. Tetapi saat akan mendaftar malah tidak berhasil.

BACA JUGA:  Tegas! Surat Edaran Terbaru Tjahjo Kumolo Buat PNS dan PPPK

Ketua Umum DPP Forum Honorer Nonkategeri Dua Persatuan Guru Honorer Republik Indonesia (FHNK2 PGHRI), Raden Sutopo Yuwono mengungkapkan rasa syukurnya, karena pemerintah secara resmi mengumumkan pendaftaran PPPK 2021 pada 30 Juni

Seleksi ini merupakan kesempatan bagi para honorer untuk meningkatkan kesejahteraan dan status menjadi aparatur sipil negara (ASN).

BACA JUGA:  Pendaftaran Seleksi CPNS dan PPPK, Bima Haria Tegas Katakan Ini

"Namun, dari hari pertama sampai ketiga belum bisa mendaftar PPPK 2021," keluh Sutopo kepada JPNN.com, Jumat (2/7/2021).

Dia mengatakan, kondisi ini sangat memberatkan mereka. Sebab, guru hononer nonkategori sangat antusias mendaftar PPPK.

BACA JUGA:  Honorer Bingung Daftar Tes CPNS & PPPK, Alhamdulillah Ada Nur Cs

Mengingat sejak awal PGHRI fokus memperjuangkan PPPK.

"Ini sudah tanggal 2 Juli. Kami takut enggak bisa mendaftar sampai penutupan 21 Juli," ucapnya.

Sementara itu, Ketua Solidaritas Nasional Wiyatabakti Indonesia (SNWI) Sumatera Selatan Susi Maryani mengaku sudah mencoba berbagai cara untuk masuk dengan akun yang sudah terdaftar, tetapi tetap tidak berhasil.

Dia pun bingung apakah formasi PPPK guru belum dibuka.

"Apa belum dibuka, ya, kok, enggak bisa-bisa juga?" ujarnya.

Ketua Forum Honorer K2 DKI Jakarta Nur Baitih juga mengalami kejadian sama.

Nur yang sudah memantau portal SSCASN BKN sejak sebelum pendaftaran dibuka sampai hari ini juga masih belum bisa mendaftar.

"Kayaknya belum buka, deh. Saya sudah ada akunnya sejak 30 Juni cuma, ya, belum terdaftar," ungkapnya.

Ketiga guru honorer tersebut meminta pemerintah agar tidak membuat mereka khawatir.

"Jika belum terdaftar, maka bagaimana bisa tenang belajar untuk seleksi Agustus mendatang," kata Nur Baitih. (*/JPNN)