GenPI.co - Pengumuman penting dikeluarkan Rumah Sakit PGI Hospital. Studi terbaru menyebutkan vitamin D dapat membantu pemulihan pasien yang terinfeksi covid-19.
Meski pun diklaim bisa bantu pemulihan covid-19, para peneliti meminta agar vitamin D ini penggunaannya dilakukan secara hati-hati.
Ahli memperingatkan agar tidak menggunakan dosis tinggi, terutama melalui suntikan untuk mencegah virus.
Penggunaan vitamin D perlu rasional dan dianjurkan tidak berlebihan.
"Vitamin D, yang ditambahkan sebelum diagnosis COVID-19, tidak ditemukan meningkatkan hasil klinis dalam meta-analisis kami," kata Prof Sanjay K. Bhadada, Ketua Departemen Endokrinologi PGI, Rabu (7/7).
Dijelaskan dalam studi Rumah Sakit PGI Hospital beberapa waktu lalu bahwa vitamin D dapat membantu pemulihan pasien corona yang terinfeksi Covid-19.
Vitamin D yang berkaitan dengan metabolisme tulang dan mineral ini menunjukkan hasil menjanjikan dalam pengobatan Covid-19.
Penelitian virus corona Covid-19 ini dilakukan oleh 6 orang peneliti. Mereka adalah Rimesh Pal, Mainak Banerjee, Sanjay K. Bhadada, Anirudh J Shetty, Birgurman Singh dan Abhinav Vyas.
Dalam penjelasan di studi mereka, keenam sahabat ini menjelaskan bahwa vitamin D yang sudah ditambahkan pada pasien corona bisa menurunkan angka kematian akibat covid-19.
"Data yang dikumpulkan dari 13 penelitian menunjukkan bahwa vitamin D yang ditambahkan setelah diagnosis Covid-19 mengarah pada peningkatan hasil klinis dalam hal penurunan angka kematian," tambah Bhadada.
Studi yang dibuat Prof Sanjay dan teman-teman menunjukkan fakta bahwa vitamin D dapat digunakan sebagai modalitas pengobatan tambahan yang efektif pada pasien corona.
"Peran anti-virus dan imunomodulator vitamin D akan membantu dalam hal pengobatan," kata studi tersebut dalam laporannya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News