GenPI.co - Hati nurani Ridwan Kamil coba diketuk pengamat. Kinerja Gubernur Jawa Barat itu dinilai buruk saat menangani pandemi dovid-19 di wilayahnya.
Pengamat politik Lingkar Wajah Kemanusiaan (LAWAN Institute) Muhammad Mualimin akhirnya buka-bukaan soal ini.
"RK terlihat payah karena kemarin ngeluh APBD-nya nya terkuras Rp5 Triliun," katanya kepada GenPI.co, Jumat (16/7).
Mualimin menjelaskan, gubernur kok mengeluh, lagi pandemi begini kok angkat bendera putih.
"Lalu bagaimana nasib pedagang nasi goreng pinggir jalan? Apakah RK pernah prihatin dengan kondisi buruh? RK merasakan derita pedagang nasi di Pantura?" jelasnya.
Menurunnya, RK harus lebih keras memeras keringat agar bantuan sosial (bansos) bisa dirasakan masyarakat.
Sebab, bansos sangat dibutuhkan untuk memandu kesulitan ekonomi di tengah pandemi dan PPKM Darurat.
"Berapapun biaya yang dibutuhkan program Bansos, harus cair. Sebab tugas negara memberi makan anak bangsa," katanya.
Baginya, RK harus sadar, penduduk Jawa Barat itu 49 juta, banyak sekali.
"Provinsi dengan penduduk terbanyak se Indonesia. Kalau Bansos gagal cair, mau makan apa rakyat kecil? Mau makan apa buruh yang di-PHK?" ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News