GenPI.co - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta umumkan update kondisi erupsi Gunung Merapi pada Jumat (23/7).
Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik Humaida mengatakanpada laporan aktivitas Gunung Merapi periode 16 sampai 22 Juli teramati guguran sebanyak 62 kali ke arah tenggara.
Adapun untuk jarak luncurnya maksimal 1,2 kilometer. Kemudian juga teramati 101 kali guguran lava ke arah barat dengan jarak luncur maksimal 1,8 kilometer.
Selain itu juga 2 kali ke arah barat dengan jarak luncur maksimal 1,5 kilometer dan 1 kali arah barat laut dengan jarak luncur 500 meter.
“Guguran yang teramati pada sisi barat dari material lama lava 1992 dan lava 1998, demikian juga guguran yang mengarah ke barat laut dari material lama lava 1948,” katanya dalam keterangannya, Jumat (23/7).
Analisis morfologi dari Stasiun Kamera Tunggularum menunjukkan volume kubah di sektor barat daya sebesar 1.880.000 meter kubik.
Sedangkan analisis dari Stasiun Kamera Deles3 menunjukkan volume kubah tengah sebesar 2.808.000 meter kubik.
Sementara, intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi.
Kemudian Deformasi G. Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu ini menunjukkan laju pemendekan jarak sebesar 7 centimeter per hari.
Dari pengamatan tersebut, BPPTKG menyimpulkan aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa erupsi efusif.
Sedangkan status aktivitas ditetapkan dalam tingkat Siaga atau level III. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News