GenPI.co - Lonjakan kasus Covid-19 yang dialami di Provinsi Bali menyebabkan kebutuhan oksigen di rumah sakit rujukan semakin krisis.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya mengatakan rumah sakit rujukan di wilayahnya sudah mulai kekurangan sejak 14 Juli lalu.
“Dan semakin hari kondisinya semakin kritis karena adanya lonjakan kasus baru,” katanya di Denpasar, Jumat (23/7).
Suarjaya mengungkapkan pada 14 Juli itu dari kebutuhan oksigen cair di berbagai rumah sakit di Bali sebesar 104,34 ton atau 72.962.526 liter.
“Ketika itu oksigen yang tersedia di RS sebesar 99,62 ton atau 69.666.728 liter,” ucapnya.
Selanjutnya, kebutuhan oksigen sempat menurun pada 15 Juli menjadi 91,11 ton. Namun tetap saja kekurangan karena ketersediaannya sebesar 87,66 ton.
Adapun untuk Kamis (22/7) lalu, kebutuhan sebesar 113,34 ton dan ketersediaan di RS hanya sebanyak 40,55 ton atau kekurangan oksigen sebesar 72,79 ton.
Suarjaya mengatakan kebutuhan yang terus meningkat ini karena terjadi lonjakan penambahan kasus harian.
Ia menyebut penambahan kasus harian dalam beberapa hari terakhir sudah di atas 1.000, seperti pada Kamis (22/7) ada 1.250 dan Jumat (23/7) ini 1.407 kasus
“Bali sudah sangat krisis oksigen,” ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News