GenPI.co— Untuk mengantisipasi kemacetan saat puncak mudik arus Lebaran 2019 melalui Tol Trans Jawa, pemerintah menerapkan 3 strategi.
Hal itu dikemukakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUR) dalm Instagramnya.
Baca juga:
One Way Mulai Diberlakukan di Tol Trans Jawa, Simak Faktanya!
Hari ini Puncak Arus Mudik di Bandara Soekarno Hatta
“Kementerian PUPR melalui mewaspadai sejumlah titik rawan kemacetan di Jalan Tol Trans-Jawa,” tulis Instagram @kemenpupr, Jumat (31/5).
Terdapat tiga titik yang diwaspadai sebagai simpul kemacetan, yaitu Cikampek Utama, pintu tol Kalikangkung, dan Kartosuro-Solo.
Berikut 3 strategi yang diterapkan pemerintah untuk mengantisipasi kemaceta, terutama saat puncak arus mudik Lebaran 2019:
Gardu Pembayaran Ditambah
Memasang gardu tambahan untuk mengakomodasi lonjakan volume kendaraan.
Diharapkan dengan penambahan gardu tol ini proses transaksi bisa jadi lebih cepat, yakni 3detik-4 detik per kendaraan.
Selain pemasangan gardu tambahan, diberlakuan diskon tarif tol sebesar 15 persen pada 27 - 29 Mei dan 10 - 12 Juni, untuk memecah kepadatan lalu lintas.
Manajemen Lalu Lintas
Pemerintah menerapkan manajemen lalu lintas selama puncak arus mudik dan balik, dengan sistem satu arah dan contra flow.
Gardu Tol Khusus
Untuk mengantisipasi saldo kurang e-toll, para pemudik dengan menyediakan gardu tol khusus pembayaran cash dan gardu top-up e-toll.
Pemudik juga dapat melakukan pengisian e-toll dengan menggunakan aplikasi mobile banking atau e-commerce dan fitur NFC pada smartphone.
Siap melakukan mudik Lebaran, semoga perjalanan kamu menyenangkan. Mengingat pemerintah telah melakukan 3 strategi untuk mengantisipasi kemacetan saat terjadi puncak arus mudik Lebaran 2019.
Tonton juga video ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News