Sampai-sampai Tepuk Jidat, Pentolan Honorer Ini Gundah Gulana

27 Juli 2021 07:30

GenPI.co - Pada tahun ini pemerintah menggelar seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK), termasuk bagi kalangan guru honorer.

Lewat tes PPPK, guru honorer berharap bisa naik statusnya menjadi aparatur sipil negara (ASN) dan bisa terkerek gajinya.

Namun, Ketum Perkumpulan Honorer K2 Indonesia (PHK2I) Titi Purwaningsih mengungkapkan kegundahan hatinya.

BACA JUGA:  Pentolan Honorer K2 Kembali Angkat Bicara Soal Passing Grade PPPK

Hal itu karena PPPK 2021 tidak hanya diminati guru honorer K2 dan nonkategori, tetapi juga guru-guru swasta.

"Ternyata, guru swasta banyak juga yang antusias mendaftar. Rata-rata mereka sudah memiliki sertifikat pendidik (serdik)," kata Titi kepada JPNN.com, Senin (26/7/2021).

BACA JUGA:  Tegas! PGRI: Beri Honorer 35 Plus Passing Grade Lebih Rendah

Menurut Titi, apabila nanti guru honorer di sekolah negeri tidak lulus dalam tes kompetensi tahap 1, maka akan makin berat.

Karena, ujar Titi, mereka harus bersaing ketat dengan guru swasta di kesempatan selanjutnya yang juga digelar pada tahun ini.

BACA JUGA:  Pernyataan Kemendikbudristek Buat Sejuk Peserta Seleksi PPPK Guru

Dia menambahkan bahwa kalau nanti yang lulus lebih banyak guru swasta dan mengisi jabatan di sekolah negeri, tentu akan jadi masalah. 

Karena dipastikan akan menggeser posisi guru honorer di sekolah negeri yang belum lulus PPPK 2021.

"Jadi, posisi guru honorer K2 makin terjepit," tegasnya.

Sebab itu, Titi berharap semua guru honorer K2 yang sudah terdaftar bisa lulus di tahap pertama.

Hal yang mengkhawatirkannya, kalau tidak ada formasi khusus untuk honorer K2, apalagi dites bersama guru swasta dan lulusan pendidikan profesi guru (PPG), bisa kalah bersaing.

Oleh karena itu, Titi Purwaningsih mengemukakan perlunya ada afirmasi.

Menurut dia, hal ini bukan masalah takut bersaing, tetapi kalau faktanya hanya dapat afirmasi rendah, sudah pasti peluang lulus tetap kecil.

"Tes sesama honorer pada kesepakatan pertama juga tidak menjamin lulus semua. Selain itu, belum tahu passing grade berapa, kalau tinggi, ya, tepuk jidat," beber Titi Purwaningsih. (*/JPNN)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co