Ani Yudhoyono Meninggal Karena Kanker Darah, Kenali Gejalanya

01 Juni 2019 13:28

GenPI.co - Setelah berjuang melawan penyakit kanker darah selama 4 bulan terakhir, Ani Yudhoyono menghembuskan nafas terakhir pada Sabtu, 1 Juni 2019 pukul 11.50 waktu Singapura.

Kondisi istri presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono sempat mengalami pemulihan sebelum dikabarkan memburuk pada Rabu, 29 Mei 2019.

Penyakit kanker darah yang diderita Ani Yudhoyono memang menjadi salah satu penyakit mematikan di dunia. Sebagaimana dilansir dari laman American Society of Hematology terdapat tiga jenis kanker darah, yakni Leukimia, Limfoma dan Myeloma.

Leukemia adalah sejenis kanker yang ditemukan dalam darah dan sumsum tulang. Ini disebabkan produksi sel-sel darah putih abnormal yang berkembang cepat.

Limfoma adalah jenis kanker darah yang memengaruhi sistem limfatik, sistem sirkulasi sekunder yang berfungsi mengalirkan limfa atau getah bening di dalam tubuh. Limfa berasal dari plasma darah yang keluar dari sistem kardiovaskular ke dalam jaringan sekitarnya, yang menghilangkan kelebihan cairan dari tubuh dan menghasilkan sel-sel kekebalan.

Baca juga

Pernah Dapat Teguran, ini Kesan Wartawan Istana akan Sosok Bu Ani 

SBY Minta Mencium bu Ani terakhir kali sebelum Dikebumikan 

Ani Yudhoyono, Perempuan Tangguh yang Lahir dari Keluarga Tentara 

Dengan Terbata Hatta Rajasa Sampaikan Berita Ibu Ani Meninggal 

Innalilahi: Ibu Ani Yudhoyono Meninggal Dunia

Berikutnya Myeloma adalah kanker yang berasal dari sel-sel plasma darah. Sel plasma adalah sel darah putih yang menghasilkan antibodi penangkal penyakit dan infeksi dalam tubuh.  Sel-sel myeloma mencegah produksi antibodi yang normal sehingga membuat sistem kekebalan tubuh melemah dan rentan terhadap infeksi.

Laman Hello Sehat menyebut penyebab kanker darah adalah pertumbuhan yang tidak terkendali dari sel-sel darah. Normalnya, sel-sel darah di dalam tubuh mengikuti jalur pertumbuhan teratur, pembelahan, dan kematian tapi sel-sel kanker darah tidak. 

Sel-sel penyebab kanker darah tidak mati secara otomatis. Selain itu, sel-sel kanker darah yang tidak normal dapat menyebar ke daerah lain, menekan sel darah normal dan menghambat fungsinya.

Secara umum para ilmuan masih belum mengetahui secara pasti apa penyebab kanker darah. Namun, para ahli menduga bahwa perubahan dalam DNA bisa membuat sel-sel darah yang sehat menjadi kanker.

Kanker ini juga memiliki kecenderungan genetik. Jadi, jika keluarga terdekat Anda seperti orangtua memiliki riwayat penyakit ini, maka Anda pun berisiko memilikinya juga.

Adapun gejala yang bisa dilihat dari kanker darah seperi sesak nafas. Ketika seseorang lebih lemah dan lebih letih, mereka dapat mengalami sesak napas yang berasal dari anemia. "Mereka terengah-engah, kehabisan nafas. Berjalan melintasi ruangan mungkin sulit," jelas Dr. Levis seorang ahli kanker.

Gejala berikutnya gusi membengkak dan membesar. Peningkatan ukuran gusi, juga dikenal sebagai hiperplasia gingiva, biasanya hanya ditemukan pada sebagian kecil pasien leukemia akut. Namun, ini adalah salah satu gejala leukemia yang paling jelas.

Salah satu tanda jenis leukemia kronis dan kadang akut adalah pembesaran limpa, yang dapat menyebabkan hilangnya nafsu makan. “Pasien makan sedikit makanan, mereka merasa cepat kenyang karena limpa mendorong ke atas perut," jelasnya.

Berikutnya ruam kulit. Sekitar satu dari 20 pasien leukemia mungkin memiliki ruam kulit yang termasuk dalam salah satu dari dua kategori. “Leukemia pada kulit hampir selalu tampak seperti kulit Anda memiliki benjolan yang dimasukkan ke dalam kulit,” pungkas Dr. Levis.

Simak juga video berikut

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co