GenPI.co - Wakil Sekjen Partai Demokrat Jansen Sitindaon mengaku kehabisan vaksin Covid-19.
Ia pun menceritakan kisahnya mengenai proses vaksinasi Covid-19 melalui akunnya di Twitter @jansen_jsp.
"Saya harusnya hari ini vaksin yang kedua sesuai dengan apa jadwal dalam surat vaksin yang pertama bulan lalu begitu, tapi ketika datang dikatakan vaksin habis," kata Jansen, dikutip GenPI.co, Jumat (30/7).
Jansen juga mengaku enggan berkomentar terkait vaksin yang habis sebelumnya lantaran tidak mengalami langsung.
"Hari ini, ya mau tidak mau karena saya ngalami langsung saya punya legal standing bicara soal vaksin habis," lanjutnya.
Padahal, sambungnya, pemerintah mengampanyekan vaksinasi sebagai salah satu kunci penanganan Covid-19 dan menargetkan satu juta vaksin per hari, tetapi persediaan vaksin tidak ada.
"Sedangkan animo masyarakat untuk vaksin itu tinggi sekali, jadi jangan rakyat yang disalahkan. Masa mengadakan vaksin saja tidak bisa," ujarnya.
Jansen yang diminta oleh pihak sentra vaksinasi untuk kembali lagi hari ini, Jumat (30/7) menjelaskan kondisi sentra vaksinasi di tempat dia berada.
Dalam video yang diunggah di akunnya di Twitter, dia mengaku tidak akan menggunakan fasilitas-fasilitas yang bisa dia dapatkan untuk menjalani vaksinasi Covid-19.
"Apa yang dipakai rakyat itu yang saya pakai, karena saya ingin tahu keadaan sesungguhnya di lapangan, di bawah begitu," ujarnya.
Jansen pun mengaku akan fair terkait proses vaksinasi yang dia jalani.
"Saya akan fair. Kalau ada akan saya kabarkan ada, kalau tidak ada saya akan sampaikan apa adanya," sambungnya.
Lebih lanjut, Jansen mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk melakukan vaksinasi.
Karena menurut dia tidak ada jalan lain untuk bebas dari Covid-19 selain vaksin dan protokol kesehatan.
"Kalau pemerintah menganjurkan vaksin adakan dong vaksinnya, sehingga tidak menerjang angin begitu," tutur Jansen. (mcr8/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News