Cat Ulang Pesawat Kepresidenan, Pengamat: Sense of Crisis Tumpul

05 Agustus 2021 07:55

GenPI.co - Pengamat Komunikasi dan Kolitik Jamiluddin Ritonga turut mengomentari perihal perubahan warna pesawat kepresidenan di tengah situasi pandemi covid-19.

"Saat ini seharusnya perhatian sepenuhnya pada penanganan covid-19. Termasuk, tentunya alokasi anggaran semuanya diprioritaskan untuk penanganan covid-19," ujar Jamiluddin kepada GenPI.co, Rabu (4/8/2021).

Akademisi dari Universitas Esa Unggul itu menyebut sangat sulit dipahami kalau pemeritah masih sempat berpikir mengalokasikan anggaran untuk mengganti warna pesawat kepresidenan.

BACA JUGA:  Kritisi Pengecatan Pesawat, Demokrat Sebut Arteria Tak Paham UU

"Kalau anggaran untuk itu masih ada, sepatutnya dialokasikan untuk membantu sebagian rakyat yang sudah susah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya," jelasnya.

Hal itu yang seharusnya menjadi prioritas pemerintah untuk segera diatasi.

BACA JUGA:  3 Zodiak Hari Ini Dapat Rezeki, Bangun Tidur Kaget Lihat Rekening

"Tentu bagi rakyat miskin yang sudah susah untuk makan, akan tergores batinnya menyaksikan perubahan warna pesawat tersebut," tuturnya.

Kepekaan terhadap kepedihan rakyat inilah yang terkesan sudah luntur disebagian pimpinan negeri ini.

BACA JUGA:  Penjelasan Kasetpres Soal Pengecatan Pesawat Kepresidenan

"Sense of crisis benar-benar sudah menjauh dari pimpinan negeri," jelasnya.

Padahal, menurut Jamiluddin, Presiden Jokowi sudah berulang kali mengingatkan perihalnya penting sense of crisis di saat pandemi covid-19.

"Nyatanya, di Setneg sendirinya sense of crisis terkesan sudah tumpul," tegasnya.

Dia menyebut kiranya hal itu menjadi PR bagi Presiden untuk menanamkan sense of crisis di lingkungan terdekatnya.

Menurutnya, hal itu penting agar sense of crisis tidak hanya dijadikan slogan untuk menghibur rakyat. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co