GenPI.co - Bangsa Indonesia memperingati hari Pramuka Nasional yang ke-60 tepat pada Sabtu, 14 Agsutus 2021, besok.
Hari Pramuka bukan hanya sekedar perayaan yang saat ini menjadi salah satu ekstrakurikuler di semua jenjang pendidikan Indonesia.
Pramuka punya sejarah panjang tentang perjuangan bangsa Indonesia mempertahankan kemerdekaan.
Tokoh utamanya adalah Sri Sultan Hamengkubuwana IX atau Sultan Yogyakarta memiliki jasa besar dalam terbentuk istilah Pramuka di Indonesia.
Mengutip laman resmi Pemerintah Kota Semarang, dijelaskan bahwa sebelumnya Pramuka dikenal sebagai gerakan Kepanduan yang tersebar di seluruh dunia.
Bahasa Inggrisnya disebut Scouting atau Scout Movement, pertama kali dicetuskan oleh seorang tentara Inggris bernama Robert Baden-Powell pada tahun 1906.
Gerakan Kepanduan ini intinya melatih para anggotanya untuk mampu bertahan hidup dengan keterampilan dan ketangkasan, ditambah dengan nilai-nilai moral universal.
Hari Pramuka Internasional diperingati setiap tanggal 22 Februari, bertepatan dengan hari lahirnya Robert Baden-Powell.
Di Indonesia, Gerakan Kepanduan setidaknya sudah ada sejak tahun 1916 saat berdirinya Javaansche Padvinders Organisatie yang dipelopori oleh Mangkunegara VII Surakarta.
Gerakan ini menyebar dengan cepat di beberapa organisi perlawanan seperti di Hizbul Wathan (Muhammadiyah), Nationale Padvinderij (Boedi Oetomo), Sarekat Islam Afdeling Padvinderij (Sarekat Islam), dan Nationale Islamietische Padvinderij (Jong Islamieten Bond).
Setalah Indonesia menyatakan diri meredeka dari penjajahan Kolonial Belanda, Presiden Soekarno punya ide untuk menyatukan semua gerakan kepanduan yang mulai massif sejak tahun 1923.
Tepat pada tanggal 14 Agustus 1961, Sultan Yogyakarta mencetuskan istilah Pramuka untuk mengganti kata Gerakan Kepanduan.
Istilah Pramuka terinspirasi dari kata Poromuko yang berarti pasukan terdepan dalam perang. Namun, kata Pramuka diejawantahkan menjadi Praja Muda Karana yang berarti, Jiwa Muda yang Gemar Berkarya.
Karena sudah tidak ada perang, gerakan Pramuka punya misi utama untuk mendidik pemuda dan pemudi Indonesia agar memiliki rasa cinta terhadap tanah air Indonesia.
Tentu saja, misis tersebut tidak menghilangkan ajaran utama Gerakan Kepanduan untuk mampu bertahan hidup dengan keterampilan dasar.
Oleh sebab itu, jangan heran jika orang yang sudah mahir dalam berorganisasi Pramuka, mampu mengaplikasinya cara-cara hidup sederhana di tengah hutan.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News