GenPI.co - Potensi bencana kekeringan menjadi fokus Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali.
Sejumlah langkah pun disiapkan BPBD Boyolali untuk antisipasi munculnya kekeringan di sejumlah titik.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Boyolali, Bambang Sinungharjo mengatakan hingga saat ini pihaknya belum menerima permintaan dari warga mengenai pasokan air bersih.
“Sampai saat ini belum ada permintaan dari warga masyarakat, sehingga kami juga belum menyalurkan air bersih, termasuk di wilayah Utara,” ujarnya dilansir dari Ayosemarang.com, Minggu, 15 Agustus 2021.
Meski demikian, BPBD Boyolali tetap menyiapkan antisipasi terjadinya kekurangan air bersih pada musim kemarau.
Sebab ada kemungkinkan, kekeringan akan terjadi ketika memasuki pekan ketiga bulan Agustus.
BPBD telah mengalokasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk menyiapkan 1.500 tangki bantuan air bersih.
Di wilayah Boyolali, terdapat tujuh kecamatan yang rawan kekeringan.
Di antaranya antara lain Kecamatan Juwangi, Kecamatan Wonosamodro, Kecamatan Wonosegoro, Kecamatan Kemusu, Kecamatan Andong, Kecamatan Selo dan Kecamatan Tamansari.
Bupati Boyolali, M. Said Hidayat, sebelumnya juga mengatakan untuk menghadapi musim kemarau yang biasanya mulai masuk sejak bulan Juli, Pemkab Boyolali telah mempersiapkan pendistribusian air bersih.
“Seperti tahun sebelumnya, nanti akan ada pendistribusian bantuan air bersih. SK tangap darurat kekeringan nanti menyusul melihat situasi. Namun untuk pemetaan semua sudah terpetakan tidak jauh beda dengan tahun lalu,” katanya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News