Sempat Usung Tema Lomba Bermasalah, Motif BPIP Dipertanyakan

18 Agustus 2021 19:40

GenPI.co - Akademisi politik Philipus Ngorang memberikan pendapatnya terkait lomba penulisan artikel yang digelar Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional.

Seperti diketahui, lomba tersebut sempat mengusung tema “Hormat Bendera menurut Hukum Islam” dan “Menyanyikan lagu Kebangsaan menurut Hukum Islam”. Tema tersebut pun menuai polemik.

Usai menuai kritik, BPIP pun meminta maaf dan mengganti tema menjadi “Pandangan Agama dalam Menguatkan Wawasan Kebangsaan” serta “Peran Masyarakat dalam Penanggulangan Pandemi Covid-19 Menuju Indonesia Tangguh dan Indonesia Tumbuh”.

BACA JUGA:  Makna Kemerdekaan RI Ala Yenny Wahid Menggetarkan Jiwa

Ngorang pun mempertanyakan tujuan BPIP mengadakan lomba tersebut.

“Maunya apa? Kenapa sampai harus membawa-bawa urusan negara ke ranah agama?” ujarnya kepada GenPI.co, Rabu (18/8).

BACA JUGA:  Meriahkan Hari Kemerdekaan, KAI Daop 2 Bandung Bagikan Hadiah

Menurut Ngorang, perdebatan antara ranah agama dan negara sudah selesai sejak Indonesia merdeka.

Oleh karena itu, BPIP tak seharusnya mengorek kembali masalah lama yang sudah selesai.

BACA JUGA:  HUT Kemerdekaan RI, Orang Rimba: Kami Ingin Anak Bisa Sekolah

“Urusan Piagam Jakarta sudah selesai dan kini sudah menjadi Pancasila. Pada 18 Agustus juga sudah dibentuk konstitusi terkait kenegaraan dan semuanya sudah final,” ungkapnya.

Pengajar di Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie itu mengatakan bahwa perdebatan antara ranah agama dan negara itu sudah selesai dan kini hanya menjadi fakta sejarah.

“Misalnya, Moh Yamin dan Soekarno sama-sama buat rumusan Pancasila. Karena Pancasila-nya kini sudah final, publik sudah tak perlu membandingkan rumusan kedua tokoh itu,” katanya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co