GenPI.co - Insentif dana untuk tenaga kesehatan di RSUD Loekmono Hadi Kudus, Jawa Tengah ada pemotongan.
Direktur RSUD Loekmono Hadi Kudus Abdul Aziz Achyar mengatakan pemotongan tersebut bukan kebijakan dari direkasi.
Ia mengatakan dana langsung ditransger ke rekening masing-masing nakes tanpa pemotongan.
“Transfer dana nakes tersebut sesuai jumlah yang diterima dari Badan Pengelolaan Pendapatan, Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Kabupaten Kudus," katanya di Kudus, Senin (23/8).
Abdul mengungkapkan dari hasil pemeriksaan secara internal memang ada iuran sukarela untuk berbagi kepada rekan kerja yang bukan kategori nakes penerima insentif.
Sedangkan rekan yang tidak sesuai kriteria juga memiliki risiko kerja yang sama, seperti bagian kebersihan, pramusaji, portir dan laundry.
Ia mengatakan ide tersebut muncul karena inisiatif mereka sendiri untuk diberikan kepada nakes lain yang tidak menerima insentif.
"Prinsipnya mereka memang memiliki niat baik. Akan tetapi, kami tetap mendukung niat Polri apakah ada niat paksaan atau tidak," ucapnya.
Adapun untuk besarannya, ia mengaku tidak mengetahui secara pasti.
Dirinya menyebut pemotongan bervariasi antara Rp300 ribu hingga Rp500 karena dimungkinkan masing-masing kelompok atau bangsal berbeda-beda.
Tim Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jateng datang ke Kudus untuk melakukan penyelidikan terkait adanya informasi kasus dugaan pemotongan dana insentif itu.
Informasi dari berbagai sumber, Tim Ditreskrimsus Polda Jateng telah beberapa kali datang ke Kudus untuk meminta keterangan kepada sejumlah pihak terkait. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News