GenPI.co - Counselor ICAN Education Michella mengatakan minat anak muda Indonesia kuliah di luar negeri saat pandemi virus corona (covid-19) masih tinggi, bahkan meningkat.
Sebab, keterbatasan beraktivitas membuat lulusan baru bosan dan bingung di rumah.
Oleh karena itu, mereka memilih untuk mengambil kuliah daring di universitas luar negeri.
“Para fresh graduate banyak yang mengambil sertifikat kursus daring juga, seperti kursus memasak dan bahasa, untuk mengisi waktu luang,” katanya dalam Instagram Live GenPI.co dan ICAN Education di akun @genpi.co, Senin (23/8).
Dalam acara bertajuk Kuliah di Luar Negeri Saat Pandemi, Why Not? itu Michella juga memaparkan alasan generasi muda Indonesia menempuh pendidikan di negara lain.
Salah satunya ialah para anak muda Indonesia tak perlu mengeluarkan biaya hidup untuk kuliah daring di kampus luar negeri.
“Biaya hidup di luar negeri itu, seperti kita ketahui, sangat tinggi, terutama di Singapura, Kanada, dan Australia,” paparnya.
Meskipun demikian, peserta kursus dan kuliah daring juga tetap akan mendapatkan sertifikat keikutsertaan dari lembaga luar negeri.
Michella menuturkan bahwa ada beberapa negara tujuan favorit anak muda Indonesia untuk melanjutkan studi.
“Ada Australia, Singapura, Malaysia, dan Kanada. Trennya lagi naik di empat negara itu,” tuturnya.
Michella pun mengatakan bahwa di Australia ada salah satu dari delapan universitas terbaik dunia.
“Peminat di universitas itu jadi meningkat karena mereka bisa kuliah daring tanpa mengurangi kelebihan yang ditawarkan ketika mahasiswa kuliah luring,” katanya.
Menurutnya, keuntungan yang diraih para mahasiswa ialah mendapatkan visa untuk bekerja selama satu sampai dua tahun.
“Setelah selesai bachelor degree (setara S-1 di Indonesia) selama tiga tahun, mereka dapat visa tambahan post-graduate work permit,” ujarnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News