GenPI.co - Pengamat pendidikan Indra Charismiadji, mengungkapkan terjadinya learning lost saat melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Menurutnya hal itu terjadi karena statement Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Nadiem Makarim yang selalu mengatakan bahwa makin lama tidak ada pembelajaran tatap muka akan berdampak negatif.
“Pandangan itu gak salah tapi dampaknya semua orang di Indonesia menganggap daring itu negatif,” paparnya kepada GenPI.co, Senin (23/8).
Indra mengatakan pernyataan tersebut secara tidak langsung membuat masyarakat memiliki pola pikir yang tidak tumbuh.
“Harusnya Mendikbud Ristek Nadiem tidak perlu mengucap hal tersebut dan buang jauh-jauh. Harusnya beliau mengatakan walaupun tidak ada pembelajaran tatap muka dampaknya bisa positif,” paparnya.
Menurut Indra terjadinya learning lost karena adanya metode yang salah dalam sistem pembelajaran.
“Seharusnya masyarakat diajak beradaptasi ke era digital,” ucapnya.
Seperti yang diketahui, Mendikbud-Ristek, Nadiem Makarim mengizinkan dibukanya pembelajaran tatap muka bagi bagi wilayah PPKM yang berada di level 1-3.
Nadiem mengatakan vaksinasi untuk murid bukan menjadi keperluan atau kondisi pemerintah untuk membuka sekolah.
Namun yang seharusnya menjadi pertimbangan adalah kondisi wilayah sekolah tersebut harus berada di level-1-3.
Kendati demikian, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan, Pemprov DKI akan mempelajari soal diizinkannya sekolah tatap muka terbatas selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat alias PPKM Level 3.
"Kami tidak boleh gegabah, karena kita tahu di banyak negara terjadi sekolah dibuka ternyata terjadi klaster baru di sekolah," kata, Senin, (23/8).(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News