Curhatan Ganjar Pranowo Bikin Kaget, Pemerintah Jokowi Simaklah

27 Agustus 2021 14:20

GenPI.co - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan kurangnya stok vaksinasi memang menjadi salah satu kendala untuk melakukan akselerasi vaksinasi terkhusus di wilayahnya.

Bahkan, Jawa Tengah yang secara jumlah penduduk berada dalam urutan ketiga terbesar di Indonesia saja tidak banyak mendapatkan alokasi vaksin.

"Jateng itu penduduk terbesar ketiga di Indonesia, tetapi saya tanya ke Kemenkes, ternyata vaksin terbanyak yang sudah dibagikan itu DKI Jakarta, terus sekarang terkejar ke Jawa Timur. Jawa Barat yang penduduknya terbesar saja vaksin juga belum banyak, Jateng lebih sedikit lagi," ujar Ganjar dalam forum webinar, Kamis (26/8/2021) kemarin.

BACA JUGA:  Ganjar Pranowo Tak Kenal Komunitas Ganjarist, Aku Fokus Covid-19!

Lebih lanjut, pria berusia 52 tahun itu, menjelaskan Jakarta menjadi prioritas karena itu ibu kota negara.

Setelahnya yang menjadi prioritas adalah Bali karena bisa menjadi stimulus dalam pariwisata dan perekonomian.

BACA JUGA:  Pendukung Ganjar Pranowo Mulai Bergerak ke Pelosok Indonesia

"Saya juga sempat diperingatkan oleh pemerintah pusat, kenapa vaksinasi di Jateng persentase masih belum banyak. Kami diminta gas pol maka kami siapkan skenario, tetapi balik lagi stok vaksin kami tidak banyak. Per minggu kami hanya dapat kiriman 500 ribu, mentok-mentoknya tambah jadi 600 ribu sampai 700 ribu, belum ada satu juta," ungkap Ganjar.

Sehingga, dengan ketersediaan vaksin Covid-19 yang terbatas tersebut juga menjadi kendala untuk mengejar herd immunity di Jawa Tengah.

BACA JUGA:  Tanpa Baliho, Ganjar Pranowo Mampu Berada di Puncak Elektabilitas

Terlebih serangan virus Covid-19 yang bermutasi juga seringkali membuat outbreak di daerah-daerah, misalnya kasus di Kudus beberapa waktu lalu dan terakhir di daerah Klaten.

"Waktu outbreak kemarin kami terus kejar untuk faskes, termasuk beli isotank yang baru datang bulan lalu," terang dia.

Sependapat dengan Ganjar Pranowo, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor menyampaikan daerahnya juga tengah kekurangan stok vaksinasi.

"Percepatan vaksinasi di sentra-sentra vaksinasi terus dilakukan. Satu hari kami bisa menyelesaikan vaksinasi untuk 25 ribu orang. Masalahnya vaksin sudah mulai capek, kehabisan," imbuh Isran Noor.

Adapun, data terakhir terkait kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia, pada Kamis (26/8/2021) tercatat jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia bertambah 16.899 pasien, dan jika ditotal semuanya yakni 4.043.736 pasien.

Lalu, ada penambahan pasien sembuh sebanyak 30.099 orang, dan total pasien yang sembuh menjadi 3.669.966 di seluruh Indonesia.

Kemudian, jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia sebanyak 889 orang, dan total ada 130.182 orang yang dinyatakan meninggal dunia.(flo/jpnn)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co