GenPI.co - Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Urip Haryoko, mengatakan 85,1 persen wilayah Indonesia mengalami musim kemarau.
Menurutnya, daerah yang mengalami Hari Tanpa Hujan (HTH) sangat panjang dengan kategori (31-60 hari) dan ekstrem panjang (lebih dari 60 hari) berada di Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga melaporkan, HTH terpanjang selama 149 hari akan terjadi di Oepoi, NTT.
“Sementara wilayah yang mengalami HTH ekstrem panjang meliputi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB dan NTT dengan HTH terpanjang selama 149 hari terjadi di Oepoi, NTT,” ujar Urip Haryoko dalam keterangannya, Minggu (5/9/2021).
Urip Haryoko menyampaikan ini mengacu pada monitoring kejadian HTH yang muncul, dan berpotensi kekeringan meteorologis pada beberapa kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur, Bali, NTB dan NTT dengan status Siaga dan Awas.
"Dampak kekeringan meteorologis biasanya diikuti antara lain berkurangnya persediaan air untuk rumah tangga dan pertanian serta meningkatnya potensi kebakaran semak, hutan, Ini Warning BMKG lahan dan perumahan," tegas dia.
Kendati demikian, Urip menambahkan masih ada hujan dan beberapa wilayah justru sudah mengawali musim hujan.
Di antaranya sebagian Sumatera bagian tengah, sebagian Jawa Tengah, sebagian besar Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara dan Papua bagian timur.
"Berdasar prakiraan peluang curah hujan dasarian (10 harian), terdapat indikasi potensi curah hujan tinggi hingga dua hari ke depan dengan status Waspada, Siaga hingga Awas," ungkap dia.
Urip juga mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada terhadap perubahan cuaca yang tidak menentu dalam beberapa hari ke depan.
"Masyarakat untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca ini," tuturnya.(antara/lia/JPNN)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News