GenPI.co— Surabaya dianggap menjadi kota yang mampu mengelola sampah dengan baik. Salah satu buktinya Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjadi pembicara di World Materials Forum untuk kedua kalinya di Prancis, Jumat (14/6).
Dalam forum tersebut Risma menyampaikan kondisi Surabaya dalam mengelola sampah plastik.
Baca juga:
Pengelolaan Sampah di Surabaya Jadi Rujukan Asean
Animasi Pulau Akko, Kampanye Bersih Sampah untuk Anak
Dia mengatakan warga Surabaya ikut berpartisipasi dalam pengelolaan sampah.
Masyarakat Surabaya mengelola sampah dengan cara memilahnya dari rumah dan menjualnya kembali sampah anorganik di 352 bank sampah.
Selain itu di Surabaya juga ada gerakan Seribu Orang Bersih Pantai Bersama. Ini adalah salah satu bukti partisipasi warga Surabaya dalam peduli terhadap lingkungan.
Dukungan pengurangan sampah plastik juga dilakukan Pemkot Surabaya. Ada 2.000 botol minum dibagikan kepada pasukan kuning yang ada di Surabaya.
Tidak hanya itu, Surabaya juga melakukan pengelolaan sampah dengan prinsip 3R ((educe, reuse, recycle). Contohnya penggunaan ban motor bekas sebagai tempat sampah atau kursi, atau menjadikan sandal bekas sebagai alas jogging track yang sudah terpasang sepanjang lebih dari 1 km.
Hasilnya, jumlah sampah yang menuju TPS (tempat pembuangan sampah) berkurang. Padahal jumlah penduduk Surabaya bertambah. Wilayah yang terkena banjir juga menurun dan suhu di Surabaya juga ikut menurun 2 persen, sehingga Surabaya lebih dingin.
"Kami percaya, dengan kerja sama yang baik antara pemerintah, masyarakat dan pemangku kebijakan lainnya termasuk pihak swasta akan membuat semua lebih baik dan lebih cepat," ungkap Tri Rismaharini.
Tonton juga video ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News