GenPI.co - Kementerian Sosial sudah menyalurkan bantuan sosial kepada 3.500 anak yatim, piatu, atau yatim dan piatu, akibat orang tuanya meninggal karena covid-19.
Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kemensos Harry Hikmat mengatakan, penyaluran bansos tersebut pertama kali dilakukan di Soreang, Kabupaten Bandung, pada 27 Agustus 2021.
"Per hari ini, baru tersalurkan 3.500 anak," kata Harry Hikmat di Jakarta Timur, Kamis (9/9).
Bansos yang sudah disalurkan itu tersebar di berbagai daerah, seperti Pekanbaru, Jakarta, Aceh, Soreang, Serang Jember, Surakarta, dan Semarang.
"Besok akan kami bagikan ke Banjarbaru, Kalimantan Selatan," katanya.
Bansos untuk anak yatim ini disalurkan dengan memberikan kartu ATM khusus Bank Mandiri kepada wali atau pengampu masing-masing anak.
Besaran yang diterima anak berbeda-beda, untuk anak yang belum bersekolah mendapatkan Rp 300 ribu.
Sedangkan untuk anak yang sudah bersekolah mendapatkam Rp 200 ribu.
Batuan tersebut nantinya akan diberikan selama empat bulan, mulai September sampai Desember 2021.
Harry mengatakan, anak yatim yang menerima bansos itu bisa menggunakannya untuk berbagai keperluan.
"Bisa saja anak itu bisa menggunakan KIP. Jadi, uangnya bisa digunakan untuk usaha," katanya.
Meskipun demikian, Harry mengakui jumlah penerima bansos masih sangat kecil jika dibandingkan jumlah yang terdata.
Per 7 September, Kemensos berhasil mendata 25.202 anak yatim yang tersebar di berbagai provinsi.
Di Jakarta misalnya, dari 2.178 anak yatim yang terdata, tetapi yang tersalurkan baru 101 anak.
"Betul, itu betul sekali (masih sangat kecil yang disalurkan," katanya.
Adapun, Kemensos sendiri menganggarkan dana bansos anak yatim pada 2021 sebanyak Rp 138 miliar.
Dana tersebut cukup untuk 173 ribu anak.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News