Pidato Menag Yaqut di Konferensi Antaragama G20 Menggelegar!

13 September 2021 22:40

GenPI.co - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan pidato secara virtual dalam Konferensi Antaragama G20 yang dipusatkan di Italia.

Yaqut lantas mengungkap prinsip yang ditawarkan para pendiri bangsa untuk memperkuat tatanan internasional.

“Para pendiri kami berusaha untuk membangun sistem pemerintahan yang didasarkan pada prinsip penghormatan terhadap hak dan martabat yang sama untuk setiap manusia,” kaya Yaqut dalam keterangannya, Senin (13/9).

BACA JUGA:  Khusus Buat Para Pelaku UMK, Menag Yaqut Punya Kabar Gembira!

Sejalan dengan itu, pada 1945 para pendiri bangsa mengembangkan dan menawarkan kepada dunia seperangkat prinsip universal, yang mana dapat membantu melestarikan dan memperkuat tatanan internasional.

Pertama, memperlakukan orang lain secara adil dan setara tanpa memandang suku atau agama, tanpa permusuhan atau kebencian, dan tanpa berusaha untuk meminggirkan atau menghilangkan orang lain.

BACA JUGA:  Keras! Menteri Agama Yaqut Kecam Perusakan Masjid Ahmadiyah

Kedua, menerima dan menghormati negara bangsa yang berdaulat sebagai sistem politik yang mengikat rakyat setiap bangsa, tanpa menyebarkan atau mengejar agenda supremasi vis-a-vis bangsa lain.

Ketiga, menerima dan menghormati hukum suatu negara yang mengikat seluruh penduduknya.

BACA JUGA:  Nyanyian Novel Bamukmin Mengejutkan, Seret Menteri Agama Yaqut

"Tidak memberikan ruang bagi siapa pun untuk menyebut agama sebagai pembenaran untuk menghasut kekerasan dan/atau ikut serta dalam pemberontakan bersenjata terhadap otoritas negara bangsa yang sah,” ujar Menag.

Adapun, yang keempat ialah melestarikan dan memperkuat tatanan internasional berbasis aturan yang didirikan di atas keadilan, kebebasan, dan perdamaian abadi.

Dengan prinsip-prinsip ini, para pendiri Indonesia menunjukkan komitmen mereka untuk melestarikan peradaban Islam besar yang didirikan oleh para pendahulu.

Yaqut mengatakan, ketika Forum Antaragama G20 diselenggarakan tahun depan di Indonesia, visi dan prinsip-prinsip ini akan menjadi inti dari agendanya dan menjadi kontribusi kita dalam membentuk peradaban global di abad ke-21.

Menag juga mengpresiasi tema Konferensi Antaragama G20 tahun ini, yakni “Kami tidak akan saling membunuh. Kami tidak akan saling membenci. Kita akan saling memaafkan"

Menurutnya, tema ini relevan dengan visi masyarakat Indonesia.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah Reporter: Chelsea Venda

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co