GenPI.co— Tren olahraga lari di Indonesia menunjukkan geliat positif dari waktu ke waktu, berkaca dari maraknya gelaran acara lari yang mencetak ribuan partisipan pelari setiap tahunnya.
Dampak yang paling terlihat adalah berkembangnya komunitas lari berbasis daerah yang menyatukan individu peminat lari dari berbagai kalangan.
Komunitas ini bahkan berperan cukup besar dalam menciptakan “inovasi unik” dalam berlari, misalnya komunitas lari gunung (trail running) dan komunitas lari malam yang banyak diikuti oleh karyawan.
Baca juga:
Tak Bisa Ikut Borobudur Marathon 2019, Pelari Protes ke Ganjar
Siapkan Dirimu, Borobudur Marathon Kembali Digelar Tahun Ini
Seiring meningkatnya komunitas lari di Indonesia, kebutuhan akan informasi yang relevan untuk mendukung pelari dalam memaksimalkan performa olahraga pun semakin dicari.
Melihat hal itu, salah satu pengembang konten independen seputar olahraga lari, PT Kultur Lari Nusantara (Runhood) ingin memberikan informasi terkini terkait olahraga lari mulai dari dokumentasi kompetisi dalam dan luar negeri, ulasan produk, sampai diskusi dengan pelari profesional.
“Selama ini, jika berbicara mengenai olahraga, umumnya orang fokus dengan teknik untuk meningkatkan kemampuan. Namun Runhood ingin mengangkat olahraga lari dari berbagai sudut pandang berbeda, agar memperkaya referensi penggemar lari dalam meningkatkan performa dan motivasi dalam berlari,” ujar Adystra Bimo, Founder Runhood dalam siaran pers.
Untuk itu, lanjut Adystra, Runhood yang dirintis sejak tahun 2015 ini menyajikan konten yang variatif, mulai dari gear pendukung, rute dan lokasi, profil komunitas, serta cerita experience dari ajang lari di dalam negeri seperti Bali Marathon, Borobudur Marathon, Asian Games 2018 hingga kompetisi bergengsi di luar negeri seperti Tokyo Marathon dan London Marathon.
Dinamika inilah yang menjadi potensi bisnis yang digali oleh Runhood. Dengan kombinasi kekuatan kreasi konten dan pengelolaan target pasar yang tepat, Runhood mampu menarik minat sponsor, brand, ataupun perusahaan untuk memberikan kontribusinya di ekosistem lari. Adystra mengaku optimis dengan identitas Runhood sebagai media yang spesifik mengangkat industri lari.
“Dari pengamatan kami, di 2019 diperkirakan ada sekitar 340 event lari yang tersebar di lebih dari 20 kota di seluruh Indonesia, meningkat 300% dari tahun 2014 yang hanya sebanyak 102 event saja,” tambahnya.
Untuk kamu yang ingin mendapatkan infromasi mengenai olahraga lari, bisa mengikutinya lewat tiga platform digital, Youtube, Instagram, dan Facebook Runhood.
Tonton juga video ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News