Ini Isi Ceramah Ustaz Rahmat Baequni yang Diduga Bernuansa Hoax

21 Juni 2019 11:19

GenPI.co – Setelah ribut-ribut soal Masjid Al Safar yang diduga punya unsur Illuminati, Ustaz Rahmat Baequni kembali memantik perhatian publik. Kali ini, sebuah video ceramahnya  jadi viral lantaran menyebut para petugas KPPS yang meninggal pada Pemilu 2019 lalu akibat diracuni.

Mendapat kecaman dari publik, Ustaz Rahmat Baequni pun segera memberi klarifikasi melalui melalui  akun instagram.

"Saya Rahmat Baequni, yang selama ini menjadi viral bahwa saya dituduh menyebarkan berita hoaks tentang anggota KPPS yang saya mengatakan mereka mati diracun, demi Allah saya bersumpah atas nama Allah bahwa saya tidak bermaksud menyebarkan hoaks itu," katanya.

Masalahnya, video ceramahnya itu sudah kadung viral. Buntutnya, ia ditangkap Polda Jawa Barat pada Kamis (20/6) malam. Dilansir dari Kumparan, Polda Jabar Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko membenarkan penangkapan itu. “"Iya (ditangkap). Nanti habis (salat) Jumat lengkapnya, ya," kata Trunoyudo Wisnu Andiko, Jumat (21/6).

Baca juga: 

Diduga Sebar Hoax, Ustaz Rahmat Baequni Ditangkap Polisi 

Ustaz Rahmat Baequni Sebut Petugas KPPS Pemilu 2019 Tewas Diracun

Lantas bagaimana isi ceramah Ustaz Rahmat Baequni yang diduga bernuansa hoax itu? Berikut transkripnya

"Bapak ibu, boleh saya cerita bapak ibu? Seumur-umur Pemilu dilaksanakan, jujur, boleh saya jujur? Nggak apa-apa ya? Bapak-bapak ada yang sudah senior, nggak sebut sepuh karena berjiwa muda. Seumur-umur kita melaksanakan Pemilu, pesta demokrasi, ada tidak petugas KPPS yang meninggal? Tidak ada ya? Tidak ada," kata Baequni dalam video tersebut.

"Tapi kemarin, ada berapa petugas KPPS yang meninggal? 229 orang? Itu dari kalangan sipil, dari kepolisian berapa yang meninggal? Jadi total berapa? 390 orang meninggal. Sesuatu yang belum pernah terjadi dan ini tidak masuk di akal," lanjut dia.

"Bapak ibu sekalian, ada yang sudah mendapat informasi mengenai ini? Tapi ini nanti di-skip ya. Bapak ibu sekalian yang dirahmati Allah, ketika semua yang meninggal ini dites di lab, bukan diautopsi, dicek di lab forensiknya, ternyata apa yang terjadi? Semua yang meninggal ini, mengandung dalam cairan tubuhnya, mengandung zat yang sama, zat racun yang sama. Yang disebar dalam setiap rokok, disebar ke TPS. Tujuannya apa? Untuk membuat mereka meninggal setelah tidak dalam waktu yang lama. Setelah satu hari atau paling tidak dua hari. Tujuannya apa? agar mereka tidak memberikan kesaksian tentang apa yang terjadi di TPS," kata Baequni.

Pernyataan Baequni bertentangan dengan keterangan Menteri Kesehatan (Menkes) Nila S Moeloek. Menkes menilai tidak ada kejanggalan dalam kasus meninggalnya KPPS. Menurut dia, para petugas KPPS itu meninggal karena masalah kesehatan.

Simak juga video menarik berikut

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co